Senin, 12 Oktober 2015

SEJARAH PERKEMBANGAN UANG (EMAS ATAU LOGAM)”

KATA PENGANTAR

 

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan penuh kemudahan, tanpa pertolongan Allah mungkin makalah ini tidak akan terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat Makalah ini memuat tentang” SEJARAH PERKEMBANGAN UANG (EMAS ATAU LOGAM)” mengucapkan banyak terimakasih teman-teman yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini bermamfaat makalah ini masih banyak kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Terima Kasih,


Penyusun,












DAFTAR ISI


















BAB I

PENDAHULUAN


Uang merupakan bagian yang integral dari kehidupan kita sehari-hari. Dan ada pula yang berpendapat bahwa uang merupakan darahnya perekonomuian, karena didalam masyarakat modern dewasa ini, dimana mekanisme perekonomian berdasarkan lalu lintas barang dan jasa semua kegiatan-kegiatan ekonomi akan memerlukan uang sebagai alat pelancar guna mencapai tujuannya.Uang, dalam model sederhana ini berperan sebagai alat untuk memperlancar transaksi dan menyimpan nilai (daya beli).sebagai alat untuk transaksi, uang mempermudah transaksi antara pihak penjual dan pembeli. untuk memperdalam mengenai uang dan teori teori yang digunakan maka makalah ini akan membahas lebih dalam mengenai uang










 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN


A.Pengertian Uang

Uang adalah sesuatu yang diterima secara umum yang digunakan para pelaku ekonomi sebagai alat pembayaran dari transaksi ekonomi yang dilakukan seperti pembelian barang, jasa serta pembayaran hutang. Adapun menurut Prathama Raharja dan Mandala Manurung uang merupakan sesuatu yang diterima atau dipercaya masyarakat sebagai alat pembayaran atau transaksi.

B.Sejarah uang

Sejarah uang tidak lepas dari sejarah awal peradaban manusia di dunia adalah sejarah awal manusia membuat uang logam dan kertas. Sejak ratusan tahun yang lalu Perkembangan uang ini melewati banyak proses. Termasuk diantaranya cara barter atau pertukaran barang.

Pada awalnya orang-orang pada jaman dahulu tidak Melakukan pembayaran seperti sekarang. Karena awal mulanya ide tentang uang belum ada. Dan Manusia hanya mengenal cara berburu, Menanam dan membuat pakaian sebisanya dengan sangat sederhana. Mereka awalnya tidak mengenal cara bertukar. Mereka hanya mengandalkan apa yang mereka miliki saja dari hasil berburu dan bertanam.







C.Jenis – jenis Uang


Jenis – jenis uang dapat dibagi  :

Berdasarkan bahan
a)      Uang logam, merupakan uang dalam bentuk koin yang terbuat dari logam, baik dari alumunium, kupronikel, bronze, emas, perak, atau perunggu dan bahan lainnya.

b)      Uang kertas, merupakan uang yang bahannya terbuat dari kertas atau bahan lainnya.

Berdasarkan nilai
a)      Bernilai penuh (full badied money), merupakan yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominalnya.

b)      Tidak bernilai penuh (representatif full badied money), merupakan uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil dari nilai nominalnya.

Berdasarkan lembaga
a)      Uang kartal, merupakan uang yang diterbitkan oleh bank sentral baik uang logam maupun uang kertas

b)      Uang giral, merupakan uang yang diterbitkan oleh bank umum seperti cek, bilyet giro, traveller chengue dan credit card.

Berdasarkan kawasan
a)      Uang lokal, merupakan uang yang berlaku di suatu negara tertentu.

b)      Uang regional, merupakan uang yang berlaku di kawasan tertentu yang lebih luas dari uang lokal.

c)      Uang internasional, merupakan uang yang berlaku antar Negara.










D.Tahap emas (Uang Logam)

Tahap uang logam
Tahap selanjutnya adalah tahap uang logam. Logam dipilih sebagai bahan uang karena:
– digemari umum
– tahan lama dan tidak mudah rusak
– memiliki nilai tinggi
– mudah dipindah-pindahkan
– mudah dipecah-pecah dengan tidak mengurangi nilainya
Bahan yang memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang yang terbuat dari emas dan perak disebut uang logam. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai Uang Penuh (full bodied money), artinya nilai intrinsik (nilai bahan uang) sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang menempa uang, melebur, dan memakainya dan setiap orang mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.
Penggunaan emas dan perak sebagai bahan uang dalam bentuk koin diciptakan oleh Croesus di Yunani sekitar 560-546 SM. Bersamaan dengan itu, medium uang yang berfungsi sebagai instrumen alat bayar mulai dikembangkan, dibuat dari berbagai benda padat lainnya seperti tembikar, keramik atau perunggu.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, maka perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam juga berkembang. Sedangkan jumlah logam mulia terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar (sulit dalam hal penyimpanan dan pengangkutan). Sehingga terciptalah uang kertas.




Sejak kemerdekaan kita, Indonesia telah mengeluarkan berbagai bentuk pecahan uang logam, ada yang terbuat dari nickel, kuningan, alumunium bahkan yang terbaru berbahan bimetal. Secara keseluruhan Indonesia memiliki 15 jenis pecahan dari yang terkecil yaitu 1 sen s/d yang terbesar 1000 rupiah.
Pecahan-pecahan tersebut adalah:
1. 1 sen
2. 5 sen
3. 10 sen
4. 25 sen
5. 50 sen (2 jenis)
6. 1 rupiah
7. 2 rupiah
8. 5 rupiah (3 jenis)
9. 10 rupiah (3 jenis)
10. 25 rupiah (2 jenis)
11. 50 rupiah (3 jenis)
12. 100 rupiah (4 jenis)
13. 200 rupiah
14. 500 rupiah (2 jenis)
15. 1000 rupiah ( 2 jenis)
Kehebatan Emas dan Perak  Sejak berabad-abad silam, emas dan perak telah menjadi logam mulia yang diagungkan oleh banyak manusia. Bahkan emas dan perak, juga batu permata, telah dipergunakan oleh raja-raja, para sultan, para diktator, tiran, dan sebagainya sebagai bahan dasar pembuatan mahkota mereka.
Tuhan menciptakan dua logam mulia itu bukan sekadar sebagai alat pengukur nilai, atau untuk menyimpan kekayaan (investasi), tetapi juga sebagai alat tukar (medium of exchange). ” Karena tingginya kedudukan emas dan perak inilah maka banyak kalangan menganggap kedua logam mulia tersebut sebagai Heaven’s Currency (Mata uang surga).
“Masyarakat kuno sudah menggunakan emas, perak, dan tembaga untuk transaksi ekonomi. Emas dan perak dipilih karena kelangkaan (rare) dan warnanya yang indah. Dalam sejarah manusia, tak lebih dari 90. 000 ton emas yang ditambang dari perut bumi. Sementara perak dan tembaga untuk memenuhi transaksi dengan nilai yang lebih rendah dari emas. ”

Uniknya, dunia modern mengklasifikasikan logam-logam mulia tersebut dalam kolom yang sama. Tabel Periodik menempatkan emas, perak, dan tembaga (dengan simbol masing-masing Au, Ag, dan Cu) dalam kelompok yang sama yakni Golongan 11. Berbeda dengan kebanyakan logam lainnya, emas memiliki sifat yang sangat istimewa.

Pertama, ia tidak bisa diubah dengan bahan kimia apa pun. Archimedes (300 SM) membuktikan bahwa emas bisa dideteksi tanpa merusak dan hanya dengan menggunakan air tawar biasa. Karena bukan termasuk logam yang aktif maka emas tidak terpengaruh oleh air dan udara. Tidak seperti besi atau logam lainnya, emas tidak bisa berkarat. Selain itu, emas juga termasuk logam yang sangat lunak. Bisa ditempa menjadi lempengan yang super tipis dan bisa juga ditempa menjadi kawat dengan ketebalan super mini. Bayangkan saja, satu ons emas bisa ditempa dengan luas seukuran 100 kaki persegi atau dibuat kawat sepanjang 50 mil!

Emas juga dikenal sebagai logam mulia paling berat. Satu kaki kubik emas beratnya mencapai lebih dari setengah ton. Itulah sebabnya mengapa dalam sejarah manusia tidak pernah ada pencurian emas dalam skala besar karena untuk itu diperlukan alat berat untuk mengangkatnya.

sepanjang sejarah manusia, penambangan emas dunia dari tahun ke tahun hanya mengalami kenaikan dua persen tiap tahunnya. Dalam setahun seluruh industri tambang emas dunia menghasilkan kira-kira 2.000 ton emas. Bandingkan dengan produksi baja AS sejak 1995 seperti yang dirilis Iron and Steel Institute yang bermarkas di Washington DC yang mencapai 10. 500 ton perjamnya. Sebab itu, emas sungguh-sungguh logam yang sanga langka dan sangat stabil nilainya sejak awal sejarah manusia hingga kini.

Penggunaan emas dan perak sebagai mata uang sejati sesungguhnya telah dipergunakan berabad-abad yang lalu. Koin emas dalam sejarah dibuat pertama kalinya pada masa Raja Croesus dari Lydia, sebuah kerajaan kuno yang terletak di barat Anatolia, sekitar tahun 560 SM.

Sedangkan koin perak dibuat lebih dulu lagi yakni 140 tahun sebelum koin emas pertama dibuat, yaitu pada 700 SM, pada masa Raja Pheidon dari Argos, Yunani.  Koin emas telah dipergunakan sebagai alat tukar di masa Kerajaan Romawi. Kaisar Julius Caesar mengenalkan aureus (berasal dari kata ‘aurum’ yang memiliki arti sebagai emas) sebagai standar penukaran di kerajaannya. Karena nilainya yang besar, aureus ini hanya dipergunakan sebagai alat pembayar utang. Aureus dibuat dari 99% emas murni dengan berat 8 gram. Namun ketika Nero menjabat sebagai kaisar, maka beratnya diturunkan menjadi 7, 7 gram.

Dimulai Dari Romawi dan Persia  Dinar dan dirham dikenal oleh orang Arab jauh sebelum Uang kertas datang. Dalam aktivitas perdagangannya, para pedagang Arab ini berinteraksi dengan banyak bangsa. Saat pulang dari Syam, mereka membawa dinar emas Romawi (Byzantium), dan yang pulang dari Iraq, mereka membawa dirham perak Persia (Sassanid). Sering pula mereka membawa dirham Himyar dari Yaman.

Fakta ini terus berlanjut sepanjang sejarah hingga beberapa saat menjelang Perang Dunia I ketika dunia menghentikan penggunaan emas dan perak sebagai mata uang. Penggunaan mata uang emas/perak ini kian lama kian susut. dan berakhir ketika Kekhalifahan Turki Utsmaniyah runtuh pada tahun 1924.



E.Kelebihan dan Kekurangan Uang Logam

kelebihan uang logam yaitu :
·         - Sebagai alat tukar menukar yang kuat dan tahan lama ( durability ).
      - Mudah dibawa karena mengandung nilai besar dalam volume yang kecil dan mudah disimpan tanpa   
         mengurangi nilainya ( portability ).
·         - Mudah ditukar dengan barang – barang .
·         - Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu atau stabil ( stability of value ).
·         - Jumlah mencukupi dunia usaha ( elasticity of supply ).
·         - Mudah dibagmenjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilainya ( divisiability ).
·         - Kualitasnya mudah dikontrol.

Kekurangan atau kelemahan uang logam yaitu :
·         - Membawa uang logam dengan jumlah besar akan menimbulkan beban yang berat.
·         Apabila pembayaran dilakukan antarpedagang yang jaraknya jauh akan menambah biaya transport yang cukup besar dan mengandung resiko yang tinggi.
·         Persediaan bahan logam terbatas , sedangkan kebutuhan uang logam semakin bertambah.
·         Nilai tidak dapat selalu dikalkulas secara kuantitatif.
·         Kandungan emas yang dimiliki tiap daerah tidak sama yang menyebabkan persediaan emas tidak sama.





F.Teori Nilai Uang

Teori nilai uang membahas masalah-masalah keuangan yang berkaitan dengan nilai uang. Nilai uang menjadi perhatian para ekonom, karena tinggi atau rendahnya nilai uang sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Hal ini terbukti dengan banyaknya teori uang yang disampaikan oleh beberapa ahli. Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang dinamis.

Teori uang statis

Teori Uang Statis atau disebut juga "teori kualitatif statis" bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi. Yang termasuk teori uang statis adalah:
§  Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP
Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu. Contoh: uang emas dan uang perak.
§  Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran.
§  Teori Nominalisme
Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya.



§  Teori Negara
Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.

Teori uang dinamis

Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis antara lain:
§  Teori Kuantitas dari David Ricardo
Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.
§  Teori Kuantitas dari Irving Fisher
Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang memengaruhi nilai uang.
§  Teori Persediaan Kas
Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.
§  Teori Ongkos Produksi
Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.



BAB III

PENUTUP


Kesimpulan


Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karenasetiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri.Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri;singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uangl ogam bertambah, sedangkan jumlah logam mulia (emas dan perak) terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar (sulit dalam pengangkutan dan penyimpanan).Sehingga lahirlah uang kertas.

Saran


Demikian makalah yang dapat kami paparkan. Apabila ada kesalahan  serta kekurangan dalam makalah kami, kami mohon ma’af. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan dan pembaca. Dan kami menyadari bahwa makalah yang kami buat jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kritik serta  saran  yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan makalah kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar