Rabu, 04 November 2015

HIDUP, CINTA , DAN BAHAGIA


Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang.. MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh. Entah bagaimana..dalam perjalanan kehidupan, kamu belajar tentang dirimu sendiri..dan menyadari..bahwa penyesalan tidak seharusnya ada..HANYALAH penghargaan abadi yang ada atas pilihan-pilihan kehidupan yang telah engkau buat..

Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati..dibandingkan menangis tersedu-sedu. Air mata yang keluar dapat dihapus..sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang..CINTA?
Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan MASIH peduli terhadapnya. Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu MASIH menunggunya. Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu MASIH bisa tersenyum kepadanya sambil berkata ‘Aku turut berbahagia karena Kau bahagia`..

Dalam urusan cinta, kita SANGAT JARANG menang. Tapi, ketika CINTA itu TULUS, meskipun kalah, kamu TETAP MENANG hanya karena kamu berbahagia..dapat mencintai seseorang..LEBIH dari kamu mencintai dirimu sendiri..

MENCINTAI..Bukanlah bagaimana kamu melupakan..melainkan bagaimana kamu MEMAAFKAN. Bukanlah dimana kamu saling menguasai, melainkan dimana kamu saling BERBAGI. Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan..melainkan bagaimana kamu MENGERTI. Bukanlah apa yang kamu lihat..melainkan apa yang kamu RASAKAN..Bukanlah bagaimana kamu melepaskan, melainkan bagaimana kamu MENGIKHLASKAN.

Apabila cinta tidak berhasil..BEBASKAN dirimu.. Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas LAGI. Ingatlah.. bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..tapi..ketika cinta itu mati..kamu TIDAK perlu mati bersamanya.



Akan tiba saatnnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang, BUKAN karena orang itu berhenti mencintai kita. MELAINKAN karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita lepaskan..

Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan..Orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan… Tapi ingatlah..melepaskan BUKAN akhir dari dunia..melainkan awal dari suatu kehidupan…

Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, mereka yang tersakiti, mereka yang telah mencari..dan mereka yang telah mencoba..Karena MEREKALAH yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka..

Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang PALING menyakiti hati tapi kadang kala teman yang membawamu ke dalam pelukannya dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari..



Selasa, 03 November 2015

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF ANAK KOST-AN

Dampak Positif :

- Kemandirian
Iya kita bakal belajar mandiri dalam kehidupan kos semua pekerjaan yang tak pernah kita lakukan dulu bakal kita lakukan sendiri dan akan menjadi kegiatan keseharian kita.

-Menghargai waktu
Gak bisa dipungkiri kehidupan kampus itu bakal memaksa kita untuk banyak kesibukan sehingga mendesak kita untuk harus bisa membagi jadwal dan waktu keseharian kita.

-Kesetiaan kawan
Hal ini tidak akan luput.. hanya teman-teman seperjuangan yang ada di sekeliling kita. yang membantu kita dalam susah dan menemani kita disaat kita perlu ataupun tidak.

-Bisa mengatur keuangan
Kiriman uang dari orang tua khususnya mahasiswa harus bisa di atur sebaik mungkin keuagannya sampai datang kembali kiriman di waktu yang akan datang. Hehehe







Dampak Negatif :


-Pergaulan tidak ada yang mengontrol

Kita bebas karena tidak ada yang mengontrol sehingga bebas dan menghabiskan waktu untuk bersenang-senang aja.

-Banyak hal yang menggoda
Iya banyak yang menggoda termasuk begitu mudahnya untuk menghabiskan uang yang ada tuk membeli keperluan yang gak penting

-Rasa malas selalu menghampiri

Termasuk malas bangun tidur, cuci baju, beres-beres rumah bahkan masak apa lagi dihari libur…

Nah bagi yang sebelumnya pengen ngekos pasti ketika memutuskan untuk jauh dari orangtua, tidak mengira kalo ngekos itu ada enaknya.. pas enaknya sih ya enak looh hehe ,dan pas gak enaknya, haduuh.. ga enak banget deh Hahaha

Selasa, 27 Oktober 2015

REVOLUSIONER MAHASISWA

Mahasiswa,sebuah gelar yang dekat dengan statement 'agent of change' .Mereka adalah entitas yang tampil dalam mengawal perubahan.Bersikap mandiri,serius,inovativ dan penuh tanggung jawab dalam aktivitasnya.
Ia adalah sosok yang lebih dibandingkan komunitas lain maka wajar jika kemudian mereka diharapkan oleh masyarakat.
Wooww,kereeenn..Bangga nih !!
NMun,mahasiswa sekarang telah kehilangan 'taringnya'..
Apatis,pragmatis,individualis bahkan ada pula yang tamak prestasi lupa kodrati,tak ingat lagi siapa penciptanya yang memerintahkan menuntut ilmu.Inilah fakta mahasiswa saat ini..



Lalu kemana 'taring' Mahasiswa ??

Taring mahasiswa telah lenyap karena disibukkan dengan tugas akademiknya,tugas-tugas yang kemudian akan dibuang ke tong sampah ,tak bermanfaat dalam pembangunan masyarakat apalagi negaranya.Kalaupun ada prestasi,kalaupun ada karya,minim implementasi.
Dan hingga kini ia tak sadar jika ia telah dijajah dengan sistem yang akan merusak jati dirinya,lingkungan dan negaranya.
Ialah sistem penghisap darah manusia terkhususnya kaum intelektual muda( mahasiswa ) : sistem Kapitalisme-Sekularisme,tepatnya Demokrasi..

Harusnya !!

Karena mahasiswa adalah agent perubah,sang revolusioner..
Maka saatnya sadar,bangkit dan tunjukkan diri,menunjukkan aksi yang sesungguhnya dan kembali ke fitrah kita sebagai kaum intelektual.
Menyapu bersih debu-debu kapitalisme kampus serta mengganti dan mewarnai dengan nuansa pemikiran yang benar yaitu ideologi islamyang agung yang akan memberikan solusi yang solutif agar indonesia lebih baik..

Salam Revolusi..Salam runtuh Kapitalisme,salam jaya Islam..



Minggu, 25 Oktober 2015

Cara mendapat IP 3 sampai 4 di kampus




  1. Belajar yang rajin dengan berusaha menguasai semua ilmu yang diberikan dosen pengajar.
  2. Tidak merasa cukup dengan apa yang sudah didapatkan di kampus, sehingga masih berusaha mencari ilmu ditempat lain entah itu ikut kursus, membaca buku maupun belajar dari pengalaman.
  3. Sering membaca internet barangkali ada ilmu yang mendukung pelajaran, asal tidak dijadikan contekan online saat ujian.
  4. Pelajari tips dosen dan ketahui bagaimana caranya dalam memberikan nilai, apakah dari prosentase kehadiran, penampilan kita sehari-hari selama mengikuti pelajaranya atau hanya mengandalkan ujian saja. Dari situ maka kita bisa tahu pada bagian mana yang perlu ditingkatkan lebih baik.
  5. Masuk kuliah yang rajin, disiplin dan tidak membolos. Sebaik apapun dosen pasti akan merasa diremehkan apabila muridnya menghilang begitu saja. Sehingga ada kemungkinan merasa jengkel lalu memberikan nilai jelek.
  6. Selalu ikuti remidi atau perbaikan nilai pada mata kuliah yang belum meraih nilai bagus, tidak ada salahnya menjalani sekolah lebih lama untuk mengulang-ngulang pelajaran sehingga mendapat ip sesuai dengan target.
  7. Menjalin hubungan baik dengan teman kuliah, dosen atau siapapun. Karena jika suatu saat kita sedang dalam kesulitan seperti kurang memahami suatu pelajaran maka banyak alternative tempat untuk meminta bantuan.
  8. Bagi anak kuliah yang jauh dari rumah orang tua sehingga terpaksa tinggal di rumah kos maka perlu berlatih bagaimana mengatur keuangan dan kegiatan sehari-hari secara mandiri, karena keahlian ini sangat mempengaruhi kelancaran kita dalam mengikuti kuliah di kampus.
  9. Berdoa kepada Allah yang maha kuasa menentukan apa yang terbaik untuk kita. Bisa jadi apa yang kita inginkan tidak tercapai namun apa yang kita butuhkan pasti diberikan.

Begini Cara Bikin Masa Kuliah Menyenangkan

Punya banyak teman

Jangan cuma berteman dengan mereka yang sekelas. Punya teman dari berbagai jurusan, organisasi bahwa angkatan pasti menyenangkan. Selain punya banyak jaringan, memiliki banyak teman ketika kuliah akan membuatmu lebih senang menjalani masa perkuliahanmu.



Aktif di berbagai organisasi

Bisa ikut acara ini-itu akan memberimu banyak pengalaman. Dengan begitu, masa kuliah tidak hanya dihabiskan dengan belajar namun juga berbagai kegiatan bermanfaat yang membuatmu senang.

Prestasi gemilang

Bisa mengharumkan nama kampus dengan sejumlah prestasi pasti akan membuat kehidupanmu di masa perkuliahan jadi berarti. Selain bisa dikenal di kalangan dosen, kamu juga akan terkenal di antara mahasiswa lainnya. Siapa yang enggak senang jadi orang terkenal, kan?




Memiliki sahabat


Sahabat akan membuatmu semakin bersemangat meraih impian. Dan tentunya, kamu akan semakin betah berada di kampus untuk belajar atau sekadar bertukar cerita.

MAKALAH MANAJEMEN MODAL KERJA (WORKING CAPITAL MANAGEMENT)

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan penuh kemudahan, tanpa pertolongan Allah mungkin makalah ini tidak akan terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami Makalah ini memuat tentang ”MANAJEMEN  MODAL KERJA (WORKING CAPITAL MANAGEMENT)” mengucapkan banyak terimakasih teman-teman yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini bermamfaat makalah ini masih banyak kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Terima Kasih,












DAFTAR ISI











BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Manajemen kauangan merupakan keseluruhan aktivitas perusahaan yang brsangkutan dangan usaha mendapatkan dana yang dierlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat yang paing menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Modal kerja merupakan salah satu input penting yang digunakan untuk menghitung nilai tambah ekonomi suatu perusahaan dan devisi.
Dalam menyusun dan menyempurnakan makalah ini penysun mencoba untuk menyampaikan bahwa modal kerja memiliki arti penting dalam pengaturan jasa-jasa monopoli yang di beriakan oleh perusahaan-perusahaan. sehingga pembaca dapat mengambil manfaat yang terkandung dalam makalah ini.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang penulis rumuskan adalah:
1.      Apa pengertiam modal kerja?
2.      Bagaimana konsep modal kerja?
3.      Apa saja jenis modal kerja?
4.      Apa saja faktor yang mempengaruhi modal kerja?
C.    Tujuan
Makalah ini kami buat untuk membahas masalah manajemen modal kerja serta hal-hal yang berkaitan dengannya. Semoga dengan adanya makalah ini bisa menambah wawasan ilmu pengetahuan kita tentang hal in

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.    Pengertian Modal Kerja

Gitman (2001) menjelaskan bahwa modal kerja adalah jumlah harta lancar yang merupakan bagian dari investasi yang bersirkulasi dari satu bentuk ke bentuk yang lain dalam suatu kegiatan bisnis. Weston dan Brigham (1986) menjelaskan bahwa manjemen modal kerja adalah investasi perusahaan dalam jangka pendek: kas, surat-surat berharga (efek), piutang, dan persediaan.
Pengertian modal kerja adalah jumlah kekayaan atau aktiva lancar, seperti kas atau uang tunai di peti kas dan di bank, piutang usaha dan persediaan bahan baku, bahan pembantu, dan barang jadi, ditambah kewajiban atau pasiva lancar, seperti hutang usaha dan pinjaman jangka pendek. Dengan demikia maka manajemen modal kerja merupakan semua kegiatan dalam rangka pengelolaan aktiva lancar dan pasiva lancar.

B.     konsep modal kerja

Bambang Riyanto (1995) mengemukakan modal kerja dapat dibagi menjadi 3 konsep yaitu konsep kuantitatif, kualitatif, dan fungsional.
1.      Konsep Kuantitatif 
Modal kerja menurut konsep kuantitatif menggambarkan keseluruhan atau jumlah dari aktiva lancar seperti kas, surat-surat berharga, piutang persediaan atau keseluruhan daripada jumlah aktiva lancar dimana aktiva lancar ini sekali berputar dan dapat kembali ke bentuk semula atau dana tersebut dapat bebas lagi dalam waktu yang relatif pendek atau singkat. Konsep ini biasanya disebut modal kerja bruto (gross working capital). 
Berdasarkan konsep tersebut di atas dapat disimpulkan, bahwa konsep tersebut hanya menunjukkan jumlah dari modal  kerja yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasi perusahaan sehari-hari yang sifatnya rutin, dengan tidak mempersoalkan dari mana diperoleh modal kerja tersebut, apakah dari pemilik hutang jangka panjang ataupun hutang jangka pendek. Modal kerja yang besar belum tentu menggambarkan batas keamanan atau margin of safety yang baik atau tingkat keamanan para kreditur jangka pendek yang tinggi. Jumlah modal kerja yang besar belum tentu menggambarkan likuiditas perusahaan yang baik sekaligus belum tentu menggambarkan jaminan kelangsungan operasi perusahaan pada periode berikutnya.
2.      Konsep Kualitatif
Menurut konsep kualitatif modal kerja merupakan selisih antara aktiva lancar dengan utang lancar. Berdasarkan konsep ini modal kerja merupakan sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahan tanpa menunggu likuiditasnya. Konsep ini biasa disebut dengan modal kerja neto (net working capital). 
Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancar dan menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta menjamin kelangsungan operasi di masa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan jangka pendek dengan jaminan aktiva lancar.
3.      Konsep Fungsional
Modal kerja menurut konsep inimenitik beratkan pada fungsi dari pada dana dalam menghasilkan dana atau income dari usaha pokok perusahaan. Setiap dana yang digunakan dlam perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Ada dana yang digunakan dalam satu periode akuntansi tertentu yang menghasilkan pendapatan pada periode tersebut. Sementara itu, ada pula dan aynag dimaksudkan utuk menghasilkan pada periode2periode selanjutnya atau dimasa yang akan datang, misalnya bangunan, mesin-mesin, alat-alat kantor atau aktiva tetap lainnya yang disebut future income. Jadi modal kerja menurut konsep ini adalah dana digunakan untuk menghasilkan pendapata pada saat ini sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan, diantaranya kas, piutang dagang. Dan lain sebagainya.
Sedangkan efek atau surat berharga dan marjin laba dari piutang merupakan modal kerja potensial yang akan menjadi modal kerja bila piutang sudah dibayar dan efek sudah dijual.

C.     Jenis Modal Kerja

Menurut WB. Taylor da Bambang Rianto (1995) Modal Kerja digolongkan dalam beberapa jenis yaitu
1.      Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, modal kerja ini terdiri dari :
a.    Modal kerja primer (Primary Working Capital)
Modal kerja primer merupakan jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya atau modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kegiatan usahanya.
b.    modal kerja normal
Modal kerja normal adalah modal kerja dibutuhkan untuk proses produksi normal.
2.      Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan, modal kerja ini terdiri dari :
a.       Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim.
b.      Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
c.       Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perobahan keadaan ekonomi yang mendadak).

D.    Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja

Modal kerja perusahaan dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu:
a.       Volume Penjualan
Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan.
b.      Faktor Musim dan Siklus
Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus akan  mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
c.       Perubahan dalam teknologi
Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan proses produksi dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan akan modal kerja
d.      Kebijakan Perusahaan
Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak terhadap kebutuhan modal kerja.

E.     Penentuan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja

Besar Kecilnya Modal Kerja tergantung dari dua faktor :
1.      Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja
Merupakan keseluruhan atau jumlah dari periode yang meliputi jangka waktu pemberian kredit beli, lama penyimpanan bahan mentah di gudang, lamamya proses produksi, lamanya barang di simpan digudang, jangka waktu penerimaan piutang.
2.      Pengeluaran kas rata-rata setiap hari
Merupakan jml pengeluaran kas rata-rata setiap hr utk keperluan bahan mentah, bahan pembantu, pembayaran upah buruh, dan lain-lain.
Modal kerja makin besar jika:
1.      Jumlah pengeluaran kas setiap tetap, periode perputaran lama
2.      Periode perputaran tetap, jumlah pengeluaran kas besar

D.      Komponen Modal Kerja

Modal kerja yang dibahas disini adalah modal kerja dalam konsep kualitatif, yaitu modal kerja neto (net working capital) yang merupakan kelebihan antara aktiva lancar di atas utang lancarnya.
Komponen modal kerja mencakup aktiva lancar dan utang lancar, yang dijelaskan sebagai berikut:
1.         Aktiva Lancar.
Munawir (2004:14) menyatakan pengertian aktiva lancar sebagai berikut: Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal. Yang termasuk aktiva lancar adalah:
a)         Kas (Cash). Uang tunai dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Uang tunai dan alat pembayaran itu terdiri dari uang logam, uang kertas, cek, dan lain-lain. Kas merupakan bentuk aktiva yang paling likuid yang bisa dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban  financia
perusahaan, karena sifat likuidnya tersebut kas memberikan keuntungan yang paling rendah.
b)         Investasi Jangka Pendek (Temporary Investment). Obligasi pemerintah, obligasi perusahaan indusri, dan surat-surat utang sejenis, dan saham perusahaan lain yang dibeli untuk dijual kembali dikenal sebagai investasi jangka pendek. Surat-surat berharga yang dibeli sebagai investasi jangka pendek dari dana-dana yang sementara belum digunakan, dan bila surat-surat berharga tersebut dapat segera dijual, maka dapat dianggap sebagai aktiva lancar. Surat-surat berharga tersebut dimiliki untuk jangka pendek dengan maksud untuk diperjualbelikan (trading securities). Jenis dari investasi jangka pendek ini adalah efek (marketable securities).
c)         Wesel Tagih (Notes Receivable). Tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu promes. Promes tagih adalah promes yang ditandatangani untuk membayar sejumlah uang dalam waktu tertentu yang akan datang kepada seseorang atau suatu perusahaan yang tercantum dalam surat perjanjian tersebut (nama perusahaan yang memegang surat tersebut).
d)         Piutang Dagang (Accounts Receivable). Piutang dagang meliputi keseluruhan tagihan  atas  langganan  perseorangan  yang  timbul  karena  penjualan      barang
dagangan atau jasa secara kredit. Kebijakan penjualan kredit sengaja dilakukan untuk memperluas pasar dan memperbesar hasil penjualan. Dengan kebijakan penjualan kredit ini juga akan menimbulkan resiko bagi perusahaan akan tidak dapat ditagihnya sebagian atau bahkan mungkin seluruh dari piutang tersebut.
e)         Penghasilan Yang Akan Masih Diterima (Account Receivable). Penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena telah memberikan jasa-jasanya kepada pihak lain, tetapi pembayarannya belum diterima sehingga merupakan tagihan.
f)         Persediaan Barang (Inventories). Barang dagangan yang dibeli untuk dijual kembali, yang masih ada di tangan pada saat penyusunan neraca. Untuk perusahaan industri yang mengolah bahan dasar menjadi barang jadi, mempunyai tiga persediaan yakni persediaan bahan dasar atau bahan baku, persediaan  barang dalam proses, dan persediaan barang jadi.
g)         Biaya Yang dibayar dimuka ( Prepaid Expense). Pengeluaran untuk memperoleh jasa dari pihak lain, tetapi pengeluaran tersebut belum  menjadi biaya atau jasa dari pihak lain yang belum dinikmati oleh perusahaan pada periode yang sedang berjalan. Contohnya yaitu biaya sewa yang dibayar di muka dan biaya iklan yang dibayar di muka.
2.         Hutang Lancar
Munawir (2004:18) mengemukakan pengertian hutang lancar sebagai berikut: Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancer yang dimiliki oleh perusahaan. Hutang lancar merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, atau utang yang jatuh temponya masuk siklus akuntansi yang sedang berjalan. Yang termasuk hutang lancar adalah sebagai berikut:
a)         Wesel Bayar (Notes Payable) Wesel bayar adalah promes tertulis dari perusahaan untuk membayar sejumlah uang atau perintah pihak lain pada tanggal tertentu yang akan datang yang ditetapkan (utang wesel). Promes dapat diberikan kepada bank ketika perusahaan meminjam uang atau kepada kreditur untuk pembelian barang dagangan secara kredit.
b)         Hutang Dagang (Account Payable) Hutang Dagang Adalah semua pinjaman yang timbul karena pembelian barang-barang dagangan atau jasa secara kredit. Pinjaman tersebut akan dikembalikan dalam waktu satu tahun atau kurang (jangka waktu operasi perusahaan yang normal).
c)         Penghasilan Yang Ditangguhkan (Differed Revenue) Penghasilan yang diterima terlebih dahulu merupakan penghasilan yang sebenarnya yang belum menjadi  hak perusahaan. Pihak lain telah menyerahkan uang terlebih dahulu kepada perusahaan sebelum perusahaan menyerahkan barang atau jasanya (perusahaan berkewajiban untuk memenuhinya). Penghasilan baru direalisasi bila jasa-jasa telah dipenuhi atau transaksi penjualan telah selesai.
d)         Hutang Dividen (Divident Payable) Hutang dividen merupakan bagian laba perusahaan yang diberikan sebagai deviden kapada pemegang saham, tetapi belum dibayarkan ketika neraca disusun. Hutang Pajak (Tax Payable) Beban pajak perseroan yang belum dibayarkan pada waktu neraca disusun.Kewajiban Yang Masih Harus Dipenuhi (Accrual Payables) Kewajiban yang timbul karena jasa-jasa yang diberikan kepada perusahaan selama jangka waktu tertentu, tetapi pembayarannya belum dilakukan.Misalnya: upah, bunga, sewa, pensiun dan lain- lain.











BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

manajemen modal kerja merupakan semua kegiatan dalam rangka pengelolaan aktiva lancar dan pasiva lancar.
konsep modal kerja
  Konsep Kuantitatif 
  Konsep Kualitatif
  Konsep Fungsional
Jenis Modal Kerja
  Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
  Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja
  Volume Penjualan
  Faktor Musim dan Siklus
  Perubahan dalam teknologi
  Kebijakan Perusahaan
Penentuan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja
  Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja
  Pengeluaran kas rata-rata setiap hari


B.     Saran

Diharapkan kepada para pembaca dapat mengetahui, memahami dan menambah wawasan tentang  Manajemen modal kerja dan dapat mengaplikasikannya dalm kehidupan sehari-hari


















DAFTAR PUSTAKA


Bambang Rianto. 1995. Dasar-dasar pembelajaran perusahaan. Yoyakarta:yayasan badan penerbit gadjah mada
Dahlan siamat. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
http://megood5.blogspot.com/2011/02/makalah-mkeuangan.html
Diposkan oleh Siti Masrifah di 15.44
Handayaningrat, Soewarno. 1983.  Pengantar Study Ilmu Administrasi dan Manajemen.


MAKALAH PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ANILISIS PROFITABILITAS

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan penuh kemudahan, tanpa pertolongan Allah mungkin makalah ini tidak akan terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami Makalah ini memuat tentang ”PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ANILISIS PROFITABILITAS” mengucapkan banyak terimakasih teman-teman yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini bermamfaat makalah ini masih banyak kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Terima Kasih,














DAFTAR ISI

 

 

 

 

 

 




BAB I

PENDAHULUAN


Persaingan antar perusahaan maupun antar negara tersebut berlangsung secara bebas dan ketat karena banyak bermunculan perusahaan asing di dalam negeri yang disebabkan oleh semakin tipisnya batas antar negara. Kondisi seperti ini menyebabkan perusahaan harus mampu meningkatkan kinerjanya. Kinerja suatu perusahaan sangat tergantung pada bagaimana manajemen mengelola keuangan dan melaksanakan aktivitas perusahaan tersebut. Oleh karena itu, pihak manajemen dituntut untuk mampu meningkatkan kemampuan dan profesionalismenya. Hal ini bertujuan agar manajemen perusahaan mampu mencapai tujuan-tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kinerja yang baik akan dapat membantu manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan. Semakin tinggi kinerja perusahaan, maka akan semakin baik pula nilai perusahaan di mata investor. Salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan pada saat ini maupun prospek usaha yang akan datang adalah dengan cara menganalisis laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi. Alat analisis yang sering digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan adalah rasio keuangan. Analisis rasio keuangan bersifat menyeluruh karena mencakup tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya dan dapat mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan perusahaan.






BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan untuk membuat suatu keputusan antara lain mengenai rencana-rencanan perusahaan, penanaman modal/investasi, pencarian sumber-sumber dana oprasi perusahaan lainnya (Amin Wijaya Tunggal, 1995). Melalui analisis laporan keuangan ini maka para pemakai informasi akuntansi dapat mengambil keputusan. Pengelola/manajer dalam suatu perusahaan dapat menilai apakah kinerjanya dalam suatu periode yang lalu mendatangkan keuntungan atau tidak.

Tinjauan Tentang Rasio Keuangan

Rasio keuangan  adalah suatu hal yang menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, atau perbandingan  antara berbagai gejala yang dinyatakan dengan angka/persentase. (Amin Wijaya Tunggal, 1995). Beberapa jenis analisis rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja financial antara lain :












A.Rasio Profitabilitas


Profitabilitas merupakan kemampuan yang dicapai oleh perusahaan dalam satu periode tertentu. Dasar penilaian profitabilitas adalah laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca dan rugi-laba perusahaan. Berdasarkan kedua laporan keuangan tersebut akan dapat ditentukan hasil analisis sejumlah rasio dan selanjutnya rasio ini digunakan untuk menilai beberapa aspek tertentu dari operasi perusahaan.
Analisis profitabilitas bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, baik dalam hubungannya dengan penjualan, assets, maupun modal sendiri. Jadi hasil profitabilitas dapat dijadikan sebagai tolak ukur ataupun gambaran tentang efektivitas kinerja manajemen ditinjau dari keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan hasil penjualan dan investasi perusahaan. Laporan keuangan seperti neraca, laporan rugi-laba dan cash flow dianalisis dengan menggunakan alat analisis yang sesuai dengan kebutuhan analis. Alat analisis keuangan antara lain : analisis sumber dan  penggunaan dana, analisis perbandingan, analisis trend, analisis Lavarege, analisis break even, analisis rasio keuangan dan lain-lain.
Rasio merupakan salah satu metode untuk menilai kondisi keuangan perusahaan berdasarkan perhitungan-perhitungan rasio atas dasar analisis kuantitatif, yang menunjukkan hubungan antara satu unsur dengan unsur yang lainnya dalam laporan rugi-laba dan neraca. Di samping itu juga, dipergunakan rasio-rasio finansial perusahaan yang memungkinkan untuk membandingkan rasio suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis atau dengan rasio rata-rata industri.
Tingkat profitabilitas perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi tindakan pengelolaan laba yang dilakukan oleh manajemen, karena sesuai dengan hipotesis biaya politik bahwa tingkat profitabilitas yang semakin tinggi akan mengakibatkan tingginya harapan dari regulator dan masyarakat kepada perusahaan tersebut untuk memberikan kompensasi kepada mereka berupa pembayaran pajak kepada regulator dan program sosial kepada masyarakat. Selain itu, profitabilitas menjadi ukuran penting untuk menilai sehat atau tidaknya perusahaan yang mempengaruhi investor untuk membuat keputusan dalam membeli atau menahan bahkan menjual saham suatu perusahaan tertentu. Rasio profitabilitas perusahaan adalah rasio yang diukur berdasarkan perbandingan antara laba setelah pajak dengan total aktiva perusahaan.

Bernstein dan Wild (2008, 619) juga menyatakan bahwa analisis profitabilitas melebihi pengukuran akuntansi seperti penjualan, biaya pokok, dan beban operasional dan non-operasional, untuk menilai sumber daya, resolusi, pengukuran, dan hubungan ekonomi.
Wild, Subramanyam, & Halsey (2005 : 63) menyatakan bahwa pengembalian atas kekuatan perusahaan dalam jangka panjang. Angka ini menggunakan ukuran ringkas dari laporan laba rugi (laba) dan neraca (pendanaan) untuk menilai profitabilitas. Ukuran profitabilitas ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan ukuran kekuatan keuangan jangka panjang lain.
John J. Wilk Dkk (2005 : 102) menyatakan bahwa “pendekatan yang sering digunakan mengevaluasi profitabilitas digambarkan dalam Du Pont Formula. Analisis Du Pont Formula digunakan untuk mengontrol perubahan dalam rasio aktivitas dan profit margin, dan sejauh mana pengaruhnya terhadap rate of return.




Analisis profitabilitas menurut John J. Wild, K. R. Subramanyam dan Robert F. Hasley (2005 : 39) mencakup 3 hal yaitu :

Tingkat pengembalian atas investasi (Return on Investment / ROI) Yaitu untuk menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas dan utang.
Kinerja operasi.
Pemanfaatan Aktivitas (assets utilization) Yaitu untuk meniali efektivitas dan intensitas aktiva dalam menghasilkan penjualan, disebut perputaran (turn over).

B. Rasio dalam analisis Profitabilitas


a. Return on Assets. Diterjemahkan secara umum, Return on Assets (RoA) berarti suatu tingkat pengembalian atas seluruh investasi pada aktiva perusahaan. Menurut John J. Wild (2010, 10) tingkat pengembalian aktiva mengukur keberhasilan perusahaan dalam menggunakan aktivanya untuk menghasilkan pendapatan (earning), tidak tergantung dari pembiayaan aktiva tersebut.
b. Profit Margin. Profit Margin (marjin laba) merupakan suatu indikasi atas kemampuan perusahaan menghasilkan laba operasional (operating income) pada nilai penjualan tertentu.
c. Asset Turnover. Asset Turnover merupakan suatu indikasi mengenai seberapa cepat dana yang ditanamkan dalam aktiva perusahaan dapat dikonversikan dalam kas.
d. Return on Common Shareholder’s Equity Stickney (1996, 109) menyebukan bahwa :
Tingkat pengembalian ekuitas pemegang saham umum ini (ROCE) mengukur kembali ke pemegang saham biasa setelah dikurangi dari pendapatan tidak hanya biaya operasi (misalnya, harga pokok penjualan, beban penjualan dan, pajak pendapatan administrasi) tetapi juga biaya utang pembiayaan dan efek ekuitas yang senior untuk saham biasa. Yang terakhir meliputi beban bunga utang dan dividen pada saham preferen (jika ada). "
e. Account Receivable Turnover. Analisis Account Receivable Turnover merupakan analisis secara spesifik dari analisis Asset Turnover. Analisis ini akan memberikan indikasi seberapa cepat nilai piutang dagang yang dimiliki perusahaan dapat dikonversikan menjadi uang tunai.
f. Inventory Turnover. Analisis ini juga merupakan perluasan dari analisis Asset Turnover, yang memberikan indikasi seberapa cepat persediaan perusahaan dapat dijual.
g. Fixed Asset Turnover. Rasio ini mengukur relasi antara nilai penjualan dan nilai investasi di dalam property, plant, and equipment. Analis harus memperhatikan perubahan dalam rasio ini secara seksama karena perusahaan biasanya berinvestasi dalam aktiva tetap untuk menghasilkan nilai penjualan yang lebih tinggi di periode yang akan datang.
h. Common Earnings Leverage (CEL). The Common Earnings Leverage (CEL) Ratio merupakan suatu indikasi atas proporsi dari laba operasional yang dialokasikan kepada pemegang saham biasa.

C.Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas

Berikut merupakan rasio-rasio yang tergolong dalam rasio profitabilitas adalah sebagai berikut:
1.    Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)
Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.

Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :

Gross Profit Margin =        Laba kotor
        Penjualan Bersih

2.     Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan.
Rasio ini dapat dihitung dengan Rumus yaitu :
Net Profit Margin     =        Laba Setelah Pajak
  Penjualan Bersih

3.    Earning Power of  Total Investment
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto. . Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Earning Power of Total Investment            =          Laba Sebelum Pajak
                  Total aktiva
4.    Return on Equity (Pengembalian atas Ekuitas)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Return on Equity    =                      Laba Setelah Pajak
                                                             Ekuitas Pemegang Saham

D.Hubungan Akuisisi Terhadap Profitabilitas Perusahaan


Menurut Wild dkk (2005 : 359) penggabungan usaha (Akuisisi) dapat meningkatkan citra perusahaan, potensi pertumbuhan, kesejahteraan perusahaan, dan untuk meningkatkan laba perusahaan. Akuisisi akan berdampak positif jika perusahaan pengakuisisi (akuisitor) memiliki modal dan kinerja keuangan yang baik setelah akuisisi dilakukan. Suksesnya akuisisi diantaranya diukur dengan tercapainya peningkatan nilai perusahaan pasca akuisisi, hal ini bisa dilihat dari profit atau laba yang diperoleh oleh perusahaan yang bisa dilihat dari kinerja keuangan yang tercantum dalam laporan keuangan perusahaan.

Wild dkk (2005 : 358) juga menyatakan salah satu alasan ekonomis penggabungan usaha (akuisisi) adalah untuk memperoleh sumber bahan baku, fasilitas produksi, jaringan pemasaran atau pangsa pasar yang tidak ternilai. Dengan semakin besarnya volume produksi yang dilaksanakan perusahaan setelah akuisisi maka sangat memungkinkan terjadinya peningkatan volume penjualan, sehingga diprediksi setelah dilakukan akuisisi total penjualan dan laba kotor meningkat. GPM perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi tidak berbeda secara nyata disebabkan karena tambahan keuntungan yang diterima perusahaan setelah akuisisi otomatis akan menjadi milik perusahaan pengakuisisi, sehingga setelah dilakukan akuisisi GPM menjadi meningkat. Akan tetapi karena adanya faktor seperti yang diakuisisi bukan sumber bahan baku sehingga laba kotor yang dihasilkan kurang maksimal diterima oleh perusahaan pengakuisisi.

Net Profit Margin (NPM), menurut Wild dkk (2005 : 358) salah satu alasan ekonomis penggabungan usaha (akuisisi) adalah untuk menjamin sumber keuangan atau akses terhadap sumber keuangan, setelah adanya pengambilalihan suatu usaha maka diharapkan tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan berasal pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya akan meningkat.

E. Tujuan Analisis Laporan Keuangan


Menurut Kasmir (2011), tujuan dari analisis laporan keuangan adalah:
1.    Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik aset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2.    Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.
3.    Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4.    Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
5.    Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
6.    Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.









BAB III

PENUTUP


Laporan keuangan adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan untuk membuat suatu keputusan antara lain mengenai rencana-rencanan perusahaan, penanaman modal/investasi, pencarian sumber-sumber dana oprasi perusahaan lainnya (Amin Wijaya Tunggal, 1995). Melalui analisis laporan keuangan ini maka para pemakai informasi akuntansi dapat mengambil keputusan. Pengelola/manajer dalam suatu perusahaan dapat menilai apakah kinerjanya dalam suatu periode yang lalu mendatangkan keuntungan atau tidak.

Rasio profitabilitas disebut juga sebagai rasio rentabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.












 

REFERENSI


Wild, John J, dkk. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 8. Jakarta : Salemba Empat
Stickney, Clyde P., Financial Reporting and Statement Analysis : A Strategic Perspective, 3rd ed, (1996).
Subramanyam, K.R dan Wild, J.J. 2009. Diunduh tanggal 03 – September – 2014.