Minggu, 25 Oktober 2015

MAKALAH PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ANILISIS PROFITABILITAS

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan penuh kemudahan, tanpa pertolongan Allah mungkin makalah ini tidak akan terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami Makalah ini memuat tentang ”PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ANILISIS PROFITABILITAS” mengucapkan banyak terimakasih teman-teman yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini bermamfaat makalah ini masih banyak kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Terima Kasih,














DAFTAR ISI

 

 

 

 

 

 




BAB I

PENDAHULUAN


Persaingan antar perusahaan maupun antar negara tersebut berlangsung secara bebas dan ketat karena banyak bermunculan perusahaan asing di dalam negeri yang disebabkan oleh semakin tipisnya batas antar negara. Kondisi seperti ini menyebabkan perusahaan harus mampu meningkatkan kinerjanya. Kinerja suatu perusahaan sangat tergantung pada bagaimana manajemen mengelola keuangan dan melaksanakan aktivitas perusahaan tersebut. Oleh karena itu, pihak manajemen dituntut untuk mampu meningkatkan kemampuan dan profesionalismenya. Hal ini bertujuan agar manajemen perusahaan mampu mencapai tujuan-tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kinerja yang baik akan dapat membantu manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan. Semakin tinggi kinerja perusahaan, maka akan semakin baik pula nilai perusahaan di mata investor. Salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan pada saat ini maupun prospek usaha yang akan datang adalah dengan cara menganalisis laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi. Alat analisis yang sering digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan adalah rasio keuangan. Analisis rasio keuangan bersifat menyeluruh karena mencakup tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya dan dapat mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan perusahaan.






BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan untuk membuat suatu keputusan antara lain mengenai rencana-rencanan perusahaan, penanaman modal/investasi, pencarian sumber-sumber dana oprasi perusahaan lainnya (Amin Wijaya Tunggal, 1995). Melalui analisis laporan keuangan ini maka para pemakai informasi akuntansi dapat mengambil keputusan. Pengelola/manajer dalam suatu perusahaan dapat menilai apakah kinerjanya dalam suatu periode yang lalu mendatangkan keuntungan atau tidak.

Tinjauan Tentang Rasio Keuangan

Rasio keuangan  adalah suatu hal yang menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, atau perbandingan  antara berbagai gejala yang dinyatakan dengan angka/persentase. (Amin Wijaya Tunggal, 1995). Beberapa jenis analisis rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja financial antara lain :












A.Rasio Profitabilitas


Profitabilitas merupakan kemampuan yang dicapai oleh perusahaan dalam satu periode tertentu. Dasar penilaian profitabilitas adalah laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca dan rugi-laba perusahaan. Berdasarkan kedua laporan keuangan tersebut akan dapat ditentukan hasil analisis sejumlah rasio dan selanjutnya rasio ini digunakan untuk menilai beberapa aspek tertentu dari operasi perusahaan.
Analisis profitabilitas bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, baik dalam hubungannya dengan penjualan, assets, maupun modal sendiri. Jadi hasil profitabilitas dapat dijadikan sebagai tolak ukur ataupun gambaran tentang efektivitas kinerja manajemen ditinjau dari keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan hasil penjualan dan investasi perusahaan. Laporan keuangan seperti neraca, laporan rugi-laba dan cash flow dianalisis dengan menggunakan alat analisis yang sesuai dengan kebutuhan analis. Alat analisis keuangan antara lain : analisis sumber dan  penggunaan dana, analisis perbandingan, analisis trend, analisis Lavarege, analisis break even, analisis rasio keuangan dan lain-lain.
Rasio merupakan salah satu metode untuk menilai kondisi keuangan perusahaan berdasarkan perhitungan-perhitungan rasio atas dasar analisis kuantitatif, yang menunjukkan hubungan antara satu unsur dengan unsur yang lainnya dalam laporan rugi-laba dan neraca. Di samping itu juga, dipergunakan rasio-rasio finansial perusahaan yang memungkinkan untuk membandingkan rasio suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis atau dengan rasio rata-rata industri.
Tingkat profitabilitas perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi tindakan pengelolaan laba yang dilakukan oleh manajemen, karena sesuai dengan hipotesis biaya politik bahwa tingkat profitabilitas yang semakin tinggi akan mengakibatkan tingginya harapan dari regulator dan masyarakat kepada perusahaan tersebut untuk memberikan kompensasi kepada mereka berupa pembayaran pajak kepada regulator dan program sosial kepada masyarakat. Selain itu, profitabilitas menjadi ukuran penting untuk menilai sehat atau tidaknya perusahaan yang mempengaruhi investor untuk membuat keputusan dalam membeli atau menahan bahkan menjual saham suatu perusahaan tertentu. Rasio profitabilitas perusahaan adalah rasio yang diukur berdasarkan perbandingan antara laba setelah pajak dengan total aktiva perusahaan.

Bernstein dan Wild (2008, 619) juga menyatakan bahwa analisis profitabilitas melebihi pengukuran akuntansi seperti penjualan, biaya pokok, dan beban operasional dan non-operasional, untuk menilai sumber daya, resolusi, pengukuran, dan hubungan ekonomi.
Wild, Subramanyam, & Halsey (2005 : 63) menyatakan bahwa pengembalian atas kekuatan perusahaan dalam jangka panjang. Angka ini menggunakan ukuran ringkas dari laporan laba rugi (laba) dan neraca (pendanaan) untuk menilai profitabilitas. Ukuran profitabilitas ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan ukuran kekuatan keuangan jangka panjang lain.
John J. Wilk Dkk (2005 : 102) menyatakan bahwa “pendekatan yang sering digunakan mengevaluasi profitabilitas digambarkan dalam Du Pont Formula. Analisis Du Pont Formula digunakan untuk mengontrol perubahan dalam rasio aktivitas dan profit margin, dan sejauh mana pengaruhnya terhadap rate of return.




Analisis profitabilitas menurut John J. Wild, K. R. Subramanyam dan Robert F. Hasley (2005 : 39) mencakup 3 hal yaitu :

Tingkat pengembalian atas investasi (Return on Investment / ROI) Yaitu untuk menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas dan utang.
Kinerja operasi.
Pemanfaatan Aktivitas (assets utilization) Yaitu untuk meniali efektivitas dan intensitas aktiva dalam menghasilkan penjualan, disebut perputaran (turn over).

B. Rasio dalam analisis Profitabilitas


a. Return on Assets. Diterjemahkan secara umum, Return on Assets (RoA) berarti suatu tingkat pengembalian atas seluruh investasi pada aktiva perusahaan. Menurut John J. Wild (2010, 10) tingkat pengembalian aktiva mengukur keberhasilan perusahaan dalam menggunakan aktivanya untuk menghasilkan pendapatan (earning), tidak tergantung dari pembiayaan aktiva tersebut.
b. Profit Margin. Profit Margin (marjin laba) merupakan suatu indikasi atas kemampuan perusahaan menghasilkan laba operasional (operating income) pada nilai penjualan tertentu.
c. Asset Turnover. Asset Turnover merupakan suatu indikasi mengenai seberapa cepat dana yang ditanamkan dalam aktiva perusahaan dapat dikonversikan dalam kas.
d. Return on Common Shareholder’s Equity Stickney (1996, 109) menyebukan bahwa :
Tingkat pengembalian ekuitas pemegang saham umum ini (ROCE) mengukur kembali ke pemegang saham biasa setelah dikurangi dari pendapatan tidak hanya biaya operasi (misalnya, harga pokok penjualan, beban penjualan dan, pajak pendapatan administrasi) tetapi juga biaya utang pembiayaan dan efek ekuitas yang senior untuk saham biasa. Yang terakhir meliputi beban bunga utang dan dividen pada saham preferen (jika ada). "
e. Account Receivable Turnover. Analisis Account Receivable Turnover merupakan analisis secara spesifik dari analisis Asset Turnover. Analisis ini akan memberikan indikasi seberapa cepat nilai piutang dagang yang dimiliki perusahaan dapat dikonversikan menjadi uang tunai.
f. Inventory Turnover. Analisis ini juga merupakan perluasan dari analisis Asset Turnover, yang memberikan indikasi seberapa cepat persediaan perusahaan dapat dijual.
g. Fixed Asset Turnover. Rasio ini mengukur relasi antara nilai penjualan dan nilai investasi di dalam property, plant, and equipment. Analis harus memperhatikan perubahan dalam rasio ini secara seksama karena perusahaan biasanya berinvestasi dalam aktiva tetap untuk menghasilkan nilai penjualan yang lebih tinggi di periode yang akan datang.
h. Common Earnings Leverage (CEL). The Common Earnings Leverage (CEL) Ratio merupakan suatu indikasi atas proporsi dari laba operasional yang dialokasikan kepada pemegang saham biasa.

C.Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas

Berikut merupakan rasio-rasio yang tergolong dalam rasio profitabilitas adalah sebagai berikut:
1.    Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)
Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.

Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :

Gross Profit Margin =        Laba kotor
        Penjualan Bersih

2.     Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan.
Rasio ini dapat dihitung dengan Rumus yaitu :
Net Profit Margin     =        Laba Setelah Pajak
  Penjualan Bersih

3.    Earning Power of  Total Investment
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto. . Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Earning Power of Total Investment            =          Laba Sebelum Pajak
                  Total aktiva
4.    Return on Equity (Pengembalian atas Ekuitas)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Return on Equity    =                      Laba Setelah Pajak
                                                             Ekuitas Pemegang Saham

D.Hubungan Akuisisi Terhadap Profitabilitas Perusahaan


Menurut Wild dkk (2005 : 359) penggabungan usaha (Akuisisi) dapat meningkatkan citra perusahaan, potensi pertumbuhan, kesejahteraan perusahaan, dan untuk meningkatkan laba perusahaan. Akuisisi akan berdampak positif jika perusahaan pengakuisisi (akuisitor) memiliki modal dan kinerja keuangan yang baik setelah akuisisi dilakukan. Suksesnya akuisisi diantaranya diukur dengan tercapainya peningkatan nilai perusahaan pasca akuisisi, hal ini bisa dilihat dari profit atau laba yang diperoleh oleh perusahaan yang bisa dilihat dari kinerja keuangan yang tercantum dalam laporan keuangan perusahaan.

Wild dkk (2005 : 358) juga menyatakan salah satu alasan ekonomis penggabungan usaha (akuisisi) adalah untuk memperoleh sumber bahan baku, fasilitas produksi, jaringan pemasaran atau pangsa pasar yang tidak ternilai. Dengan semakin besarnya volume produksi yang dilaksanakan perusahaan setelah akuisisi maka sangat memungkinkan terjadinya peningkatan volume penjualan, sehingga diprediksi setelah dilakukan akuisisi total penjualan dan laba kotor meningkat. GPM perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi tidak berbeda secara nyata disebabkan karena tambahan keuntungan yang diterima perusahaan setelah akuisisi otomatis akan menjadi milik perusahaan pengakuisisi, sehingga setelah dilakukan akuisisi GPM menjadi meningkat. Akan tetapi karena adanya faktor seperti yang diakuisisi bukan sumber bahan baku sehingga laba kotor yang dihasilkan kurang maksimal diterima oleh perusahaan pengakuisisi.

Net Profit Margin (NPM), menurut Wild dkk (2005 : 358) salah satu alasan ekonomis penggabungan usaha (akuisisi) adalah untuk menjamin sumber keuangan atau akses terhadap sumber keuangan, setelah adanya pengambilalihan suatu usaha maka diharapkan tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan berasal pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya akan meningkat.

E. Tujuan Analisis Laporan Keuangan


Menurut Kasmir (2011), tujuan dari analisis laporan keuangan adalah:
1.    Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik aset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2.    Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.
3.    Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4.    Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
5.    Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
6.    Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.









BAB III

PENUTUP


Laporan keuangan adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan untuk membuat suatu keputusan antara lain mengenai rencana-rencanan perusahaan, penanaman modal/investasi, pencarian sumber-sumber dana oprasi perusahaan lainnya (Amin Wijaya Tunggal, 1995). Melalui analisis laporan keuangan ini maka para pemakai informasi akuntansi dapat mengambil keputusan. Pengelola/manajer dalam suatu perusahaan dapat menilai apakah kinerjanya dalam suatu periode yang lalu mendatangkan keuntungan atau tidak.

Rasio profitabilitas disebut juga sebagai rasio rentabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.












 

REFERENSI


Wild, John J, dkk. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 8. Jakarta : Salemba Empat
Stickney, Clyde P., Financial Reporting and Statement Analysis : A Strategic Perspective, 3rd ed, (1996).
Subramanyam, K.R dan Wild, J.J. 2009. Diunduh tanggal 03 – September – 2014.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar