Senin, 12 Oktober 2015

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN



KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan penuh kemudahan, tanpa pertolongan Allah mungkin makalah ini tidak akan terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami  Makalah ini memuat tentang”PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN” mengucapkan banyak terimakasih teman-teman yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini bermamfaat makalah ini masih banyak kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Terima Kasih,


                                                                                                             Penyusun










DAFTAR ISI











 



BAB I

PENDAHULUAN

Faktor besar dari keberhasilan perusahaan itu terdapat pada manajemen keuangannya. Ketika anda dapat memantau penghasilan, biaya dan indikator keuangan lainnya sesegera mungkin dan akurat, maka anda juga dapat membuat keputusan keuangan untuk jangka pendek dan jangka panjang secara bijaksana yang membuat perusahaan dan bisnis anda bertumbuh. Tidak heran jika suatu perusahaan akan segera gulung tikar jika mereka tidak memiliki seorang manajer keuangan yang handal, pelaporan biaya yang “kendur”, data pendapatan yang tidak sesuai dengan keadaan lapangan dan terlebih lagi bila dana yang diperoleh perusahaan dialokasikan kepada real-asset yang salah.
Manajemen Keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi – fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperloleh dana (raising fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation fund). Dalam pengalokasian dana perusahaan tidaklah boleh sembarangan, seorang manajer keungan harus terlebih dahulu mengusai bidangnya secara matang dikarenakan seorang manajer keuangan harus dapat mempertanggung-jawabkan keuangan perusahaan yang di dalamnya terdapat bidang akuntansi yang dimana pelaporan keuangan perusahaan harus sesuai dengan keadaan di lapangan.
Pembicaraan tentang keputusan – keputusan dalam bidang keuangan yang dimana meliputi keputusan investasi, keputusan pembelanjaan dan dan keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan dan penggunaan aktiva secara efisien, haruslah dapat dikuasai penuh oleh para manajer perusahaan. Sangatlah sulit untuk menghadapi tantangan dalam mengelola aktiva secara efisien dalam perubahan yang terjadi di lingkungan, seperti: persaingan antar perusahaan, perekonomian dunia yang tidak menentu dan juga terhadap perkembangan teknologi yang di era modern ini semakin pesat.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Pengertian Manajemen keuangan.


   Pengertian Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai yang mengutamakan aktivitas memperoleh. dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap aktiva. Beberapa definisi manajemen keuangan diberikan sebagai berikut:
a.  Liefman
Usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh aktiva.
b.  Suad Husnan
Manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.
     c. Grestenberg
How to bussines are organized or acquire funds, how they acquire funds, how they use them and how the profits business are distributed.
d.  James Van Horne
Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan perolehan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
e.  Bambang Riyanto
Keseluruhan aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat – syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk mendapatkan dana tersebut yang seefisien mungkin.
f.  Weston dan Copeland
Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Meskipun tugas dan tanggung jawabnya berlainan di setiap perusahaan, tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi : keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian dividen suatu perusahaan.

Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva-aktiva tersebut.

Untuk membelanjai kebutuhan dana tersebut, manajer keuangan dapat memenuhinya dari sumber yang berasal dari luar perusahaan dan dapat juga yang berasal dari dalam perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, yaitu pertemuan antara pihak membutuhkan dana dan pihak yang dapat menyediakan dana.

Dana yang berasal dari pasar modal ini dapat berbentuk hutang (obligasi) atau modal sendiri (saham). Sumber dari dalam perusahaan berasal dari penyisihan laba perusahaan (laba ditahan), cadangan maupun depresiasi.
Manajemen keuangan memiliki peran dalam kehidupan perusahaan ditentukan oleh perkembangan ekonomi kapitalisme. Pada awal lahirnya kapitalisme sebagai sistem ekonomi pada abad 18, manajemen keuangan hanya membahas topik rugi-laba. Selanjutnya berturut-turut ia memiliki peranan antara lain sebagai berikut :

Tahun 1900 awal
: Penerbit surat berharga
Tahun 1930 – 1940
: Kebangkrutan, Reorganisasi
Tahun 1940 – 1950
: Anggaran & Internal Audit
Tahun 1950
– 1970
: Eksternal Perusahaan
Tahun 1970
– 1980
: Inflasi
Tahun 1980
– 1990
: Krisis Ekonomi Keuangan
Tahun 1990
– sekarang
: Globalisasi

Disiplin keuangan mengalami perkembangan dari disiplin yang deskriptif menjadi semakin analisis dan teoritis (sumbangan dari ekonom sangat besar). Dari yang lebih menitik beratkan dari sudut pandang pihak luar menjadi berorientasi pengambilan keputusan pada Manajemen



Tahun 1920

Capital budgeting dirumuskan. Model ini menjelaskan perlunya memperhatikan nilai waktu uang sewaktu melakukan keputusan investasi. Kesulitan dalam penentuan tingkat bunga layak untuk menghitung present value. Capital budgeting sebagai dasar perkembangan teori penilaian (valuation).
Tahun 1950

Harry Markowitz merumuskan portfolio theory, yang kemudian dikembangkan oleh Sharpe, Lintner, Treynor pada tahun 1960-an dengan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Teori dan model tersebut berguna untuk merumuskan resiko yang relevan untuk investasi

Tahun 1970

Muncul Artbritage Pricing Theory dan Option Pricing Theory. Teori pertama memberikan alternatif (selain CAPM) untuk menaksir harga aktiva sedangkan teori kedua menjelaskan bagaimana suatu opsi (pilihan) ditaksir nilainnya.
Perkembangan manajemen keuangan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: Kebijakan Moneter, Kebijakan Pajak, Kondisi Ekonomi, Kondisi Sosial dan Kondisi Politik.

Kebijakan Moneter berhubungan dengan tingkat suku bunga dan inflasi. Khususnya inflasi mempunyai dampak langsung terhadap manajemen keuangan, antara lain :
Ø      Masalah akuntasi
Ø      Kesulitan perencanan
Ø      Permintaan terhadap modal

Ø      Suku bunga
Ø      Harga obligasi menurun
Kondisi ekonomi juga mempunyai dampak langsung terhadap manajemen keuangan, antara lain :
Ø      Persaingan internasional
Ø      Keuangan internasional
Ø      Kurs pertukaran yang berfluktuasi
Ø      Marger, pengambilalihan, dan restrukturisasi
Ø      Inovasi keuangan dan rekayasa keuangan


Jadi Manajemen keuangan dalam perkembangannya telah berubah :
1.      Dari studi yang bersifat deskriptif menjadi studi yang meliputi analisa dan teori yang normatif

2.      Dari bidang yang meliputi penggunaan dana dan alokasi dana menjadi manajemen dari aktiva dan penilaian perusahaan di dalam “pasar” secara keseluruhan

3.      Dari bidang yang menekankan pada analisa extern perusahaan menjadi bidang yang menekankan pada pengambilan keputusan di dalam perusahaan.

Meliputi semua aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana dengan cara yang paling efisien.
Manajemen Keuangan atau sering disebut pembelanjaan dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.







Pembahasan tentang Ruang Lingkup Manajemen keuangan dapat dibagi sebagai berikut :

Pengertian Manajemen Keuangan
Fungsi Manajemen Keuanga
Tujuan perusahaan
Keputusana keuangan
Untuk lebih jelasnya akan di uraikan satu persatu dibawah ini.

Pengertian Manajemen Keuangan
Untuk memahami pengertian Manajemen Keuangan lebih di arahkan pada kegiatan Pembelanjaan perusahaan sehingga dapat dikatakan Manajemen Keuangan sama dengan Pembelanjaan Perusahaan. Perusahaan dalam menjalankan bisnis  memerlukan aset riil (real assets) dimana aset riil tersebut berupa Tangible assets :

Aset lancar : Kas, Piutang, Persediaan
Aset tetap  : mesin, pabrik, kantor, kendaraan
Dan dapat berupa aset tidak berwujud (Intangible assets) : keahlian teknis (technical expertise) merk dagang (trade mark), patent.  Untuk mewujudkan aset riil tersebut memerlukan modal yang dapat di peroleh bersumber pada
Liability : Utang Dagang, Obligasi, Utang bank
Equity  : Modal setor, Saham, Laba Ditahan
Misalkan seorang pengusaha ingin mendirikan sebuah mini market maka untuk dapat beroperasional dia harus mendirikan Toko (bangunan), Peralatan minimarket, peralatan administrasi minimarket yang itu merupakan aset tetap minimarket.  kemuadian dia juga harus menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari yang akan dijual (persediaan) serta dana kas untuk membiayai operasional minimarket yang ini merupakan aset lancar minimarket tersebut.  Untuk mewujudkan semua aset riil tersebut pengusaha itu dapat membelanjainya dengan dana yang bersumber dari modalnya sendiri  (perseorangan) atau bermitra dengan koleganya untuk membuat persekutuan modal (cv, firma dll) atau dapat juga  mendirikan perseroan terbatas (PT) untuk mengumpulkan modal dalam bentuk saham.

Pengusaha tersebut juga  dapat membelanjai aset-aset riilnya dengan hutang misalnya melalui pinjaman bank, pinjaman suplier (utang dagang) atau menerbitkan obligasi jika badan usahanya berbentuk perseroan.

Dari penjelasan di atas  dapat di definisikan  Manajemen Keuangan atau Pembelanjaan  merupakan kegiatan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.  Seorang manajer keuangan tidak hanya  bertugas mencatat, membuat laporan, mengendalikan posisi kas, membayar tagihan-tagihan dan mencari dana, tetapi lebih  dari itu  harus mampu menciptakan kekayaan perusahaan melalui kegiatan mencari sumber dana dan mengalokasikannya.
Dalam Manajemen keuangan kegiatan mencari sumber dana dapat di sebut sebagai pembelanjaan Pasif dan kegiatan mengalokasikan dana disebut sebagai pembelanjaan Aktif.

2.  Fungsi Manajemen Keuangan

Berdasarkan pengertian Manajemen Keuangan di atas dapat di sebutkan 2 (dua) fungsi Manajemen Keuangan yaitu :

Fungsi Penggunaan Dana (Alokasi)
Fungsi Pendanaan (mencari sumber dana)
Dalam menjalankan fungsi-fungsi tersebut melibatkan fungsi-fungsi lain (pemasaran, Produksi, Akuntansi dll). Baik fungsi pengalokasian dan pendanaan didasarkan pada pertimbangan efesiensi dan efektivitas.   Prinsip Efesiensi dalam pengalokasian dana berorientasi bahwa penggunaan dana pada investasi usaha diharapkan memberi keuntungan di masa yang akan datang,  sedangkan pada fungsi pendanaan bagaimana perusahaan mencari sumber modal dengan prasyarat dan biaya yang semurah-murahnya.
3.  Tujuan Perusahaan
Efesiensi dan efektifitas dalam pembelanjaan perusahaan harus berorientasi pada tujuan perusahaan.  Untuk itu perlu merumuskan dengan benar apa yang menjadi tujuan mendirikan sebuah perusahaan.  Dalam beberapa teori disebutkan tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan , pendapat tersebut tidak salah tetapi belum tepat, karena jika hanya dirumuskan mencari keuntungan (Laba) maka banyak kekurangan yang terdapat di dalamnya.  Tujuan perusahaan yang hanya mengejar Keuntungan akan mengabaikan faktor waktu dan ketidakpastian.  Jika hanya mengejar keuntungan tahun ini, perusahaan dapat mengurangi biaya-biaya penelitian dan pengembangan produk, biaya-biaya pelatihan SDM dll, akibatnya perusahaan memperoleh keuntungan tetapi untuk tahun-tahun mendatang tidak dapat dipastikan apakah perusahaan memperoleh keuntungan.
Mengukur kinerja perusahaan dengan keuntungan saja  tidak dapat  menggambarkan kinerja yang sesungguhnya, misalkan ada 2 perusahaan, perusahaan A dengan modal 100 juta menghasilkan keuntungan 25 juta , perusahaan B dengan modal 80 juta menghasilkan keuntungan 20 juta.  Maka return perusahaan A =  25% (25 juta : 100 juta) dan return perusahaan B = 25% (20 juta : 80 juta), dengan deemikian perusahaan B memiliki kinerja yang lebih baik karena dengan modal yang lebih kecil menghasilkan tingkat keuntungan yang sama dengan perusahaan A.
Tujuan perusahaan dalam konteks manajemen keuangan  lebih di arahkan pada menciptakan kekayaaan perusahaan atau maksimalisasi kekayaan perusahaan.  Meningkatkan kekayaaan perusahaan akan meningkatkan kekayaan pemilik perusahaan. Seorang pengusaha yang membuka Toko minimarket dengan modal 500 juta berharap nantinya nilai kekayaan usahanya akan meningkat lebih dari 500 juta setelah beberapa tahun akan datang.
Namun pertanyaannya apakah tujuan perusahaan itu hanya mensejahterakan pemiliknya saja ?  Perlu di ingat perusahaan melibatkan pihak-pihak lain yang juga berperan dan berkepentingan terhadap perusahaan. Apalagi jika perusahaan tersebut dengan skala usaha yang lebih besar maka pihak-pihak lain dalam hal ini disebut sebagai stakeholders wealth juga perlu disejahterakan terlebih dahulu sebelum pemiliknya (share holder wealth) disejahterakan.  Siapa saja yang disebut sebagai stakeholders wealth tersebut  ?    Antara lain sebagai berikut :
Manajemen dan Karyawan sebagai ujung tombak perusahaan, mereka di sejahterakan dan dibayar  dengan penghasilan yang sesuai dengan pekerjaan dan kualifikasinya masing-masing.  karyawan berkerja dengan nyaman, tanpa tekanan dan berhak memperoleh promosi karir secara berjenjang jika memiliki prestasi kinerja yang baik.
Kreditur, sebagai pihak lembaga pemberi pinjaman berhak mendapatkan keamanan lancarnya kredit yang diberikan dan memperoleh pendapatan atas kredit yang diberikan (bunga, bagi hasil dll)
Konsumen sebagai pengguna barang /jasa memperoleh kepuasan yang setimpal atas nilai yang dibayarkan pada produk yang dibeli.
Pemerintah, memperoleh pendapatan pajak atas keuntungan usaha perusahaan.
Masyarakat turut merasakan kesejahteraan dari keberadaan perusahaan dalam bentuk pertanggungjawaban sosial perusahaan.  Program pertanggung jawaban sosial bisa berbentuk pendidikan (bea siswa), pengembangan UKM (kredit lunak), bantuan bencana alam, produk yang ramah  lingkungan dll.
Jika para stake holder di atas telah di sejahterakan, maka klaim terakhir bagi perusahaan adalah mensejahterakan pemiliknya.  Sebuah resiko yang di beban pemilik perusahaan bahwa pemegang saham memperoleh klaim terakhir dari keuntungan yang diperoleh perusahaan.  Begitu juga seandainya perusahaan di likuidasi, maka pembayaran hak  didahulukan dulu utntuk membayar kewajiban-kewajiban perusahaan seperti gaji karyawan yang tertunda, utang-utang dengan pihak kreditur, utang-utang lainnya baru setelah selesai semua, sisanya di bagi untuk pemilik saham, sesuai proporsi kepemilikannya.
Namun jika pengeloaan perusahaan dilakukan dengan baik dan meningkatkan value perusahaan tentunya memberikan pengembalian (return) bagi para investor yang lebih besar tingkatnya dibanding para stake holder.  Sesuatu yang lumrah karena  investor berhadapan dan  memiliki resiko yang besar.

Untuk dapat memaksimalkan dan meningkatkan kekayaan perusahaan sangat ditentukan oleh keputusan-keputusan keuangan Perusahaan.
4.  Keputusan Keuangan
Keputusan keuangan yang tepat berdampak pada value perusahaan, sebagaimana dijelaskan di atas bahwa keputusan keuangan harus berorientasi pada tujuan perusahaan yaitu meningkatkan value perusahaan.  Ada 3 (tiga) keputusan keuangan yaitu sebagai berikut :
1. Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang.  Bentuk, macam, dan komposisi dari investasi dari investasi tersebut akan mempengaruhi dan menunjang tingkat keuntungan di masa depan.  Keuntungan di masa depan yang diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara pasti.  Oleh karena itu investasi akan mengandung resiko atau ketidakpastian.  Resiko dan hasil yang diharapkan dari investasi ini akan mempengaruhi pencapaian tujuan, kebijakan maupun nilai perusahaan
2. Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur modal.  Pada keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhab investasi serta kegiatan usahanya.
3.  Keputusan Dividen
Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan kepada para pemegang saham.  Oleh karena itu dividen ini merupakan bagian penghasilan yang diharapkan oleh pemegang saham.  Keputusan dividen merupakan keputusan manajemen keuangan untuk menentukan ; deviden tunai,  stabilitas deviden, dividen saham (stock deviden), pemecahan saham (stock split), penarikan kembali saham yang beredar (repurchase stock), yang semuanya ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran para pemegang saham.

B.Ruang Lingkup Manajemen Keuangan.


Ruang Lingkup Manajemen Keuangan terdiri dari:
Keputusan Pendanaan, meliputi kebijakan manajemen dalam pencarian dana perusahaan, misalnya kebijakan menerbitkan sejumlah obligasi dan kebijakan hutang jangka pendek dan panjang perusahaan yang bersumber dari internal maupun eksternal perusahaan.
Keputusan Investasi, Kebijakan penanaman modal perusahaan kepada aktiva tetap atau Fixed Assets seperti gedung, tanah, dan peralatan atau mesin, maupun aktiva finansial berupa surat-surat berharga misalnya saham dan obligasi atau aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
Keputusan Pengelolaan Aset, Kebijakan pengelolaan aset yang dimiliki secara efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pembicaraan tentang keputusan – keputusan dalam bidang keuangan, yaitu: Keputusan Investasi, Keputusan pembelanjaan dan kebijaksanaan deviden dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran para pemegang saham.
Pelaksanaan Fungsi – fungsi manajemen keuangan yaitu: penggunaan dana dan memperoleh dana, lewat keputusan – keputusan investasi, pembelanjaan dan kebijaksanaan deviden agar nilai perusahaan bisa meningkat.
Meliputi semua aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana dengan cara yang paling efisien.
Manajemen Keuangan atau sering disebut pembelanjaan dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.


Berbagai macam pengertian pembelanjaan
 Pembelanjaan Aktif.
       Adalah bagaiman menggunakan dan mengalokasikan dana yang telah diperoleh tersebut dengan cara yang paling efisien
Pembelanjaan Pasif.
       Adalah usaha–usaha yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh dana.
 Pembelanjaan pasif , dibagi menjadi:
·        kuantitatif (jumlah), penentuan besar atau jumlah modal yang akan dibutuhkan.
·        kualitatif (macam), penentuan jenis/macam modal yang akan digunakan.
Pembelajaan ditinjau dari sumber dana
1. Pembelanjaan dari luar (external financing)  
a.       Pembelanjaan sendiri (equity financing), dana yang berasal dari pemilik, peserta/pengambil bagian/pemegang saham.
b.       Pembelanjaan Asing (debt financing), dana yang berasal dari kredit bank, asuransi.
2. Pembelanjaan dari dalam (internal financing)
a.      Pembelanjaan intern, penggunaan laba, penggunaan cadangan untuk digunakan sebagai modal
b.     Pembelanjaan intensif, penggunaan penyusutan aktiva tetap yang masih belum digunakan untuk menganti aktiva yang lama.
Tujuan Manajemen Keuangan
    Adalah untuk memaksimalkan profit atau keuntungan dan meminimalkan biaya (expens atau cost) guna mendapatkan suatu pengambilan keputusan yang maksimum, dalam menjalankan perusahaan kearah perkembangan dan perusahaan yang berjalan atau survive dan expantion.
Fungsi manajemen keuangan
    Terdiri dari tiga keputusan utama yang harus ditingkatkan oleh suatu perusahaan yaitu keputusan Investasi, keputusan Pendanaan dan keputusan Deviden.
    Masing-masing keputusan harus berorientasi pada pencapaian tujuan perusahaan dan kombinasi ketiganya akan memaksimalkan nilai perusahaan.
¨     Keputusan Investasi
Keputusan yang diambil oleh manajer keuangan dalam mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan mendatangkan keuntungan dimasa yang akan datang.
Keputusan investasi ini akan tergambar dari aktiva perusahaan, dan mempengaruhi struktur kekayaan yaitu perbandingan antara current assets dengan fixed assets.
¨     Keputusan Pendanaan
    Keputusan Pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur modal. Pada keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kebutuhan usahanya.
¨     Keputusan Deviden
    Deviden merupakan bagian dari keuntungan suatu perusahaan yang dibayarkan kepada para pemegang saham.  Keputusan deviden adalah keputusan manajemen keuangan dalam menentukan besarnya proporsi dana yang akan disimpan di perusahaan sebagai laba ditahan untuk pertumbuhan perusahaan. Seperti keputusan pendanaan, keputusan deviden ini akan mempengaruhi struktur modal maupun struktur finansial.

BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari materi Ruang Lingkup Manajemen Keuangan adalah

  1. Perkembangan manajemen keuangan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: Kebijakan Moneter, Kebijakan Pajak, Kondisi Ekonomi, Kondisi Sosial dan Kondisi Politik.
  2. Manajemen Keuangan dalam perkembangannya telah berubah :

          Dari studi yang bersifat deskriptif menjadi studi yang meliputi analisa dan teori yang normatif.
         Dari bidang yang meliputi penggunaan dana dan alokasi dana menjadi                                      manajemen dari aktiva dan penilaian perusahaan di dalam “pasar” secara keseluruhan.
Dari bidang yang menekankan pada analisa extern perusahaan menjadi bidang yang menekankan pada pengambilan keputusan di dalam perusahaan.
  1. Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.



4.         Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva-aktiva tersebut.
5.         Fungsi Manajemen Keuangan ada tiga (3) yaitu :
Investment Decision (Pembelanjaan Aktif). Financial Decision (Pembelanjaan Pasif).
Deviden Decision (Keputusan Mengenai Deviden).
6.         Tujuan manajemen keuangan (The Main Objective of Financial Management) adalah memaksimumkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran pemegang saham, bukan memaksimumkan profit. Arti memaksimumkan profit, berarti mengabaikan tanggung jawab social, mengabaikan risiko, dan berorientasi jangka pendek.
7.         Aktifitas Manajemen Keuangan terdiri dari: Konsep Modal dan Aktifitas Keuangan.












DAFTAR PUSTAKA


Shapiro, Alan C.Foundation of Multinational Financial Management. Edisi 4, Hoboken NJ: John Wiley & Sons, 2002

Solnick, Bruno. “Global Asset Management”. Journal of Portfolio Management 24 (Musim Panas 1998), 43-51

www.google.com/pengaruh-struktur-aktiva-tingkat-pertumbuhan-perusahaan-ukuran-perusahaan-profitabilitas-dan-cost-equ.htm




Winarni, F dan Sugiyarso G. 2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Media Pressindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar