KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah
menolong hamba-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu
dan penuh kemudahan, tanpa pertolongan Allah mungkin makalah ini tidak akan
terselesaikan dengan baik.
Semoga makalah ini bermamfaat makalah ini
masih banyak kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Terima Kasih,
Penyusun,
DAFTAR ISI
BAB
I
PENDAHULUAN
Uang merupakan
bagian yang integral dari kehidupan kita sehari-hari. Dan ada pula yang
berpendapat bahwa uang merupakan darahnya perekonomuian, karena didalam
masyarakat modern dewasa ini, dimana mekanisme perekonomian berdasarkan lalu
lintas barang dan jasa semua kegiatan-kegiatan ekonomi akan memerlukan uang
sebagai alat pelancar guna mencapai tujuannya.Uang, dalam model sederhana ini
berperan sebagai alat untuk memperlancar transaksi dan menyimpan nilai (daya
beli).sebagai alat untuk transaksi, uang mempermudah transaksi antara pihak
penjual dan pembeli. untuk memperdalam mengenai uang dan teori teori yang
digunakan maka makalah ini akan membahas lebih dalam mengenai uang
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Uang
Uang adalah sesuatu yang
diterima secara umum yang digunakan para pelaku ekonomi sebagai alat pembayaran
dari transaksi ekonomi yang dilakukan seperti pembelian barang, jasa serta
pembayaran hutang. Adapun menurut Prathama Raharja dan Mandala Manurung uang
merupakan sesuatu yang diterima atau dipercaya masyarakat sebagai alat
pembayaran atau transaksi.
B.Sejarah
uang
Sejarah uang tidak lepas
dari sejarah awal peradaban manusia di dunia adalah sejarah awal manusia
membuat uang logam dan kertas. Sejak ratusan tahun yang lalu Perkembangan uang
ini melewati banyak proses. Termasuk diantaranya cara barter atau pertukaran
barang.
Pada awalnya orang-orang
pada jaman dahulu tidak Melakukan pembayaran seperti sekarang. Karena awal
mulanya ide tentang uang belum ada. Dan Manusia hanya mengenal cara berburu,
Menanam dan membuat pakaian sebisanya dengan sangat sederhana. Mereka awalnya
tidak mengenal cara bertukar. Mereka hanya mengandalkan apa yang mereka miliki
saja dari hasil berburu dan bertanam.
C.Jenis
– jenis Uang
Jenis – jenis uang dapat dibagi :
Berdasarkan bahan
a) Uang logam,
merupakan uang dalam bentuk koin yang terbuat dari logam, baik dari alumunium,
kupronikel, bronze, emas, perak, atau perunggu dan bahan lainnya.
b) Uang
kertas, merupakan uang yang bahannya terbuat dari kertas atau bahan lainnya.
Berdasarkan nilai
a) Bernilai
penuh (full badied money), merupakan yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai
nominalnya.
b) Tidak
bernilai penuh (representatif full badied money), merupakan uang yang nilai
intrinsiknya lebih kecil dari nilai nominalnya.
Berdasarkan lembaga
a) Uang
kartal, merupakan uang yang diterbitkan oleh bank sentral baik uang logam
maupun uang kertas
b) Uang giral,
merupakan uang yang diterbitkan oleh bank umum seperti cek, bilyet giro,
traveller chengue dan credit card.
Berdasarkan kawasan
a) Uang lokal,
merupakan uang yang berlaku di suatu negara tertentu.
b) Uang
regional, merupakan uang yang berlaku di kawasan tertentu yang lebih luas dari
uang lokal.
c) Uang
internasional, merupakan uang yang berlaku antar Negara.
D.Tahap
emas (Uang Logam)
Tahap uang logam
Tahap selanjutnya adalah
tahap uang logam. Logam dipilih sebagai bahan uang karena:
– digemari umum
– tahan lama dan tidak
mudah rusak
– memiliki nilai tinggi
– mudah
dipindah-pindahkan
– mudah dipecah-pecah
dengan tidak mengurangi nilainya
Bahan yang memenuhi
syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang yang terbuat dari emas dan
perak disebut uang logam. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai Uang
Penuh (full bodied money), artinya nilai intrinsik (nilai bahan uang) sama
dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada
saat itu, setiap orang menempa uang, melebur, dan memakainya dan setiap orang
mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.
Penggunaan emas dan
perak sebagai bahan uang dalam bentuk koin diciptakan oleh Croesus di Yunani
sekitar 560-546 SM. Bersamaan dengan itu, medium uang yang berfungsi sebagai
instrumen alat bayar mulai dikembangkan, dibuat dari berbagai benda padat
lainnya seperti tembikar, keramik atau perunggu.
Sejalan dengan
perkembangan perekonomian, maka perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani
dengan uang logam juga berkembang. Sedangkan jumlah logam mulia terbatas.
Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar
(sulit dalam hal penyimpanan dan pengangkutan). Sehingga terciptalah uang
kertas.
Sejak kemerdekaan kita,
Indonesia telah mengeluarkan berbagai bentuk pecahan uang logam, ada yang
terbuat dari nickel, kuningan, alumunium bahkan yang terbaru berbahan bimetal.
Secara keseluruhan Indonesia memiliki 15 jenis pecahan dari yang terkecil yaitu
1 sen s/d yang terbesar 1000 rupiah.
Pecahan-pecahan tersebut
adalah:
1. 1 sen
2. 5 sen
3. 10 sen
4. 25 sen
5. 50 sen (2 jenis)
6. 1 rupiah
7. 2 rupiah
8. 5 rupiah (3 jenis)
9. 10 rupiah (3 jenis)
10. 25 rupiah (2 jenis)
11. 50 rupiah (3 jenis)
12. 100 rupiah (4 jenis)
13. 200 rupiah
14. 500 rupiah (2 jenis)
15. 1000 rupiah ( 2
jenis)
Kehebatan Emas dan Perak Sejak
berabad-abad silam, emas dan perak telah menjadi logam mulia yang diagungkan
oleh banyak manusia. Bahkan emas dan perak, juga batu permata, telah
dipergunakan oleh raja-raja, para sultan, para diktator, tiran, dan sebagainya
sebagai bahan dasar pembuatan mahkota mereka.
Tuhan menciptakan dua logam mulia itu bukan sekadar sebagai alat
pengukur nilai, atau untuk menyimpan kekayaan (investasi), tetapi juga sebagai
alat tukar (medium of exchange). ” Karena tingginya kedudukan emas dan perak
inilah maka banyak kalangan menganggap kedua logam mulia tersebut sebagai Heaven’s
Currency (Mata uang surga).
“Masyarakat kuno sudah menggunakan emas, perak, dan tembaga untuk
transaksi ekonomi. Emas dan perak dipilih karena kelangkaan (rare) dan warnanya
yang indah. Dalam sejarah manusia, tak lebih dari 90. 000 ton emas yang
ditambang dari perut bumi. Sementara perak dan tembaga untuk memenuhi transaksi
dengan nilai yang lebih rendah dari emas. ”
Uniknya, dunia modern mengklasifikasikan logam-logam mulia tersebut
dalam kolom yang sama. Tabel Periodik menempatkan emas, perak, dan tembaga
(dengan simbol masing-masing Au, Ag, dan Cu) dalam kelompok yang sama yakni
Golongan 11. Berbeda dengan kebanyakan logam lainnya, emas memiliki sifat yang
sangat istimewa.
Pertama, ia tidak bisa diubah dengan bahan kimia apa pun. Archimedes
(300 SM) membuktikan bahwa emas bisa dideteksi tanpa merusak dan hanya dengan
menggunakan air tawar biasa. Karena bukan termasuk logam yang aktif maka emas
tidak terpengaruh oleh air dan udara. Tidak seperti besi atau logam lainnya,
emas tidak bisa berkarat. Selain itu, emas juga termasuk logam yang sangat
lunak. Bisa ditempa menjadi lempengan yang super tipis dan bisa juga ditempa
menjadi kawat dengan ketebalan super mini. Bayangkan saja, satu ons emas bisa
ditempa dengan luas seukuran 100 kaki persegi atau dibuat kawat sepanjang 50
mil!
Emas juga dikenal sebagai logam mulia paling berat. Satu kaki kubik emas
beratnya mencapai lebih dari setengah ton. Itulah sebabnya mengapa dalam
sejarah manusia tidak pernah ada pencurian emas dalam skala besar karena untuk
itu diperlukan alat berat untuk mengangkatnya.
sepanjang sejarah manusia, penambangan emas dunia dari tahun ke tahun
hanya mengalami kenaikan dua persen tiap tahunnya. Dalam setahun seluruh
industri tambang emas dunia menghasilkan kira-kira 2.000 ton emas. Bandingkan
dengan produksi baja AS sejak 1995 seperti yang dirilis Iron and Steel
Institute yang bermarkas di Washington DC yang mencapai 10. 500 ton perjamnya.
Sebab itu, emas sungguh-sungguh logam yang sanga langka dan sangat stabil
nilainya sejak awal sejarah manusia hingga kini.
Penggunaan emas dan perak sebagai mata uang sejati sesungguhnya telah
dipergunakan berabad-abad yang lalu. Koin emas dalam sejarah dibuat pertama
kalinya pada masa Raja Croesus dari Lydia, sebuah kerajaan kuno yang terletak
di barat Anatolia, sekitar tahun 560 SM.
Sedangkan koin perak dibuat lebih dulu lagi yakni 140 tahun sebelum koin
emas pertama dibuat, yaitu pada 700 SM, pada masa Raja Pheidon dari Argos,
Yunani. Koin emas telah dipergunakan
sebagai alat tukar di masa Kerajaan Romawi. Kaisar Julius Caesar mengenalkan
aureus (berasal dari kata ‘aurum’ yang memiliki arti sebagai emas) sebagai
standar penukaran di kerajaannya. Karena nilainya yang besar, aureus ini hanya
dipergunakan sebagai alat pembayar utang. Aureus dibuat dari 99% emas murni
dengan berat 8 gram. Namun ketika Nero menjabat sebagai kaisar, maka beratnya
diturunkan menjadi 7, 7 gram.
Dimulai Dari Romawi dan Persia
Dinar dan dirham dikenal oleh orang Arab jauh sebelum Uang kertas
datang. Dalam aktivitas perdagangannya, para pedagang Arab ini berinteraksi
dengan banyak bangsa. Saat pulang dari Syam, mereka membawa dinar emas Romawi
(Byzantium), dan yang pulang dari Iraq, mereka membawa dirham perak Persia
(Sassanid). Sering pula mereka membawa dirham Himyar dari Yaman.
Fakta ini terus berlanjut sepanjang sejarah hingga beberapa saat
menjelang Perang Dunia I ketika dunia menghentikan penggunaan emas dan perak
sebagai mata uang. Penggunaan mata uang emas/perak ini kian lama kian susut.
dan berakhir ketika Kekhalifahan Turki Utsmaniyah runtuh pada tahun 1924.
E.Kelebihan
dan Kekurangan Uang Logam
kelebihan uang logam yaitu :
·
- Sebagai alat tukar menukar yang kuat dan
tahan lama ( durability ).
- Mudah dibawa karena mengandung nilai besar dalam volume yang
kecil dan mudah disimpan tanpa
mengurangi nilainya ( portability ).
·
- Mudah ditukar dengan barang – barang .
·
- Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu
ke waktu atau stabil ( stability of value ).
·
- Jumlah mencukupi dunia usaha ( elasticity of
supply ).
·
- Mudah dibagmenjadi satuan yang lebih kecil
tanpa mengurangi nilainya ( divisiability ).
·
- Kualitasnya mudah dikontrol.
Kekurangan atau kelemahan uang logam yaitu :
·
- Membawa uang logam dengan jumlah besar akan
menimbulkan beban yang berat.
· Apabila pembayaran dilakukan antarpedagang
yang jaraknya jauh akan menambah biaya transport yang cukup besar dan
mengandung resiko yang tinggi.
· Persediaan bahan logam terbatas , sedangkan
kebutuhan uang logam semakin bertambah.
· Nilai tidak dapat selalu dikalkulas secara kuantitatif.
· Kandungan emas yang dimiliki tiap daerah
tidak sama yang menyebabkan persediaan emas tidak sama.
F.Teori Nilai Uang
Teori nilai uang
membahas masalah-masalah keuangan yang berkaitan dengan nilai uang. Nilai uang
menjadi perhatian para ekonom, karena tinggi atau rendahnya nilai uang sangat
berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Hal ini terbukti
dengan banyaknya teori uang yang disampaikan oleh beberapa ahli. Teori uang
terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang dinamis.
Teori uang statis
Teori Uang Statis atau
disebut juga "teori kualitatif statis" bertujuan untuk menjawab
pertanyaan: apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa
uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan
perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi. Yang termasuk teori
uang statis adalah:
§ Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP
Uang bersifat seperti barang,
nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan
uang itu. Contoh: uang emas dan uang perak.
Teori ini menyatakan bahwa uang
dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran.
§ Teori Nominalisme
Uang diterima berdasarkan nilai daya
belinya.
§ Teori Negara
Asal mula uang karena negara, apabila negara
menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi
uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa undang-undang
pembayaran yang disahkan.
Teori uang dinamis
Teori ini mempersoalkan
sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis antara lain:
Teori ini menyatakan bahwa kuat atau
lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila
jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun
menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.
Teori yang telah dikemukakan David
Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan
peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang memengaruhi nilai uang.
§ Teori Persediaan Kas
Teori ini dilihat dari jumlah uang
yang tidak dibelikan barang-barang.
§ Teori Ongkos Produksi
Teori ini menyatakan nilai uang
dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai
barang.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pada mulanya, masyarakat belum mengenal
pertukaran karenasetiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha
sendiri.Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan
yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri;singkatnya, apa yang
diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.Sejalan
dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika perkembangan
tukar-menukar yang harus dilayani dengan uangl ogam bertambah, sedangkan jumlah
logam mulia (emas dan perak) terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit
dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar (sulit dalam pengangkutan dan
penyimpanan).Sehingga lahirlah uang kertas.
Saran
Demikian makalah yang dapat kami paparkan.
Apabila ada kesalahan serta kekurangan dalam
makalah kami, kami mohon ma’af. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan dan
pembaca. Dan kami menyadari bahwa makalah yang kami buat jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu, kritik serta
saran yang membangun dari pembaca
sangat kami harapkan demi perbaikan makalah kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar