KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah
menolong hamba-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu
dan penuh kemudahan, tanpa pertolongan Allah mungkin makalah ini tidak akan
terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat
Makalah ini memuat tentang” RISET PEMASARAN” mengucapkan banyak terimakasih teman-teman yang
telah membantu penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini bermamfaat makalah
ini masih banyak kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca. Terima Kasih,
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada dasarnya riset
bertujuan untuk mengungkap suatu kebenaran dari suatu permasalahan. Dengan
melakukan riset apa yang menjadi pokok permasalahan akan diketahui, namun yang
menjadi masalah sebenarnya ialah bukan tentang melakukan riset, melainkan
langkah-langkah yang akan di tempu dalam riset tersebut.
Terkadang penentuan
riset menjadi kendala dalam melakukan suatu riset, maka dari itu dalam
penyusunan makalah ini akan dibahas tentang riset beserta jenisnya sehingga
dapat memberikan sedikit pengetahuan tentang riset itu sendiri;
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas maka dapat diangkat sebuah rumusan masalah yaitu bagaimanakah
peran dalam melakukan sebuah Riset Pasar pada suatu permasalahan.
Tujuan
Adapun tujuan yang
ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
kita mengenai riset Pasar dan
jenis-jenisnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.0 Sistem Riset Pemasaran
Para manajer pemasaran
sering meminta perusahaan lain untuk melakukan kajian atau riset pemasaran
secara formal mengenai masalah dan peluang tertentu. Mereka biasanya meminta
survei pasar, pengujian preferensi produk, ramalan penjualan menurut wilayah,
atau evaluasi terhadap iklan. Perusahaan sendiri dapat memperoleh riset
pemasaran melalui berbagai cara. Kebanyakan perusahaan besar memiliki
departemen riset pemasaran tersendiri, tetapi riset pemasaran tidak terbatas
hanya pada itu, melainkan dilakukan juga pada perusahaan – perusahaan kecil dan
bahkan oleh pelanggan juga.
Perusahaan – perusahaan
riset pemasaran terbagi ke dalam tiga kelompok berikut ini, yaitu :
1. Perusahaan riset jasa – sindikasi :
perusahaan – perusahaan ini mengumpulkan informasi perdagangan dan konsumen
yang kemudian dijial dengan memungut uang jasa
( fee ). Contoh : Nielsen media Research
2. Perusahaan riset pemasaran sesuai pesanan
: perusahaan – perusahaan ini dipakai untuk menjalankan proyek riset khusus.
3. Perusahaan riset pemasaran lini –
terspesialisasi : perusahaan – perusahaan ini memberikan jasa riset yang
terspesialisasi. Contohnya adalah perusahaan jasa lapangan yang menjual jasa
wawancara di lapangan kepada perusahaan lain.
2.1.1 Proses Riset Pemasaran
1. Mendefinisikan Masalah, alternatif
Keputusan, dan Tujuan Riset.
Manajer pemasaran harus
berhati – hati agar tidak mendefinisikan suatu masalah terlalu luas atau
terlalu sempit bagi periset pemasaran. Jika terlalu luas, banyak informasi yang
tidak dibutuhkan, begitu juga sebaliknya jika terlalu sempit maka informasi
yang didapatkan kurang sehingga riset yang dilakukan tidak bisa maksimal.
2. Menyusun Rencana Riset
Tahap selanjutnya dalam
melakukan riset pemasaran adalah penyusunan rancangan yang paling efisien untuk
mengumpulkan informasi yang diperlukan. Perancangan rencana riset membutuhkan
keputusan tentang sumber data, pendekatan riset, instrumen riset, rencana
pengambilan sampel, dan metode kontak.Sumber data sendiri disini dibagi menjadi
dua yaitu data primer yang berisi tentang data segar yang dikumpulkan untuk
keperluan riset tertentu dan juga data sekunder yang berisi tentang data yang
sudah ada sebelumnya. Para periset sendiri biasanya memulai penelitian mereka dengan
data mengkaji data sekunder karena lebih hemat dan juga efisien. Bila data yang
dibutuhkan tidak tersedia, atau data yang dibutuhkan sudah kadaluarsa, tidak
akurat, dan tidak lengkap maka periset tersebut harus mengumpulkan data primer.
Kebanyakan pula proyek riset pemasaran memerlukan pengumpulan data primer. Data
primer dapat diperoleh melalui lima cara yaitu : observasi, kelompok fokus,
survei, data perilaku, dan eksperimen.
Riset Observasi adalah metode mengumpulkan
data segar dengan mengamati para pelaku serta keadaan yang relevan. Semisal
ketika kita ingin mengamati perilaku konsumen, kita bisa mengobservasi mereka
secara langsung ketika mereka sedang berbelanja atau pada saat mengkonsumsi
suatu produk.
Riset Kelompok Fokus
adalah kumpulan dari enam sampai sepuluh orang yang diseleksi secara cermat
berdasarkan pertimbangan demografik, psikografik tertentu, atau pertimbangan
lain dan bersama – sama membahas berbagai topik kepentingan. Para peserta yang
hadir biasanya dibayar sekedarnya. Moderator riset profesional menyediakan
pertanyaan dan penyelidikan yang didasarkan pada agenda diskusi yang telah
dipersiapkan oleh manajer pemasaran yang bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa bahan yang tepat telah diliput. Walaupun riset kelompok fokus ternyata menjadi
langkah eksplorasi yang bermanfaat, para periset harus mencegah
penggeneralisasisan perasaan yang dilaporkan para peserta kelompok fokus
terhadap keseluruhan pasar, karena ukuran sampel terlalu kecil dan sampel itu
tidak ditarik secara acak.
Riset Survei dilakukan
perusahaan dengan mengadakan survei untuk mempelajari pengetahuan, keyakinan,
preferensi, dan kepuasan orang, serta mengukur besarannya dalam populasi secara
umum.
Data Perilaku
memberikan informasi tentang jejak perilaku konsumen terhadap pembelian suatu
produk yang dapat dilihat dari data pelarikan di toko ( in score scanning data
), pembelian melalui katalog, dan basis data pelanggan. Dari data tersebut
dapat dianalisis tentang preferensi konsumen terhadap sejumlah merek yang
populer.
Riset Eksperimen adalah
riset yang paling sahih secara ilmiah, yang tujuannya adalah menangkap hubungan
sebab akibat dengan menghilangkan penjelasan yang tidak jelas tentang hasil
pengamatan.
Para periset pemasaran
memiliki tiga instrumen riset utama dalam rangka mengumpulkan data primer yaitu
kuesioner, alat psikologis, dan perkakas mekanik.
Kuesioner terdiri dari
sekumpulan pertanyaan yang disajikan kepada para responden. Karena
fleksibilitasnya, kuesioner merupakan instrumen yang paling sering dipakai dalam
pengumpulan data primer. Dalam menyusun kuesioner harus dilakukan secara
cermat, diuji, dan dibuang segala kesalahan yang ada sebelum diberlakukan dalam
skala besar.
Ukuran Kualitatif
merupakan pendekatan pengukuran relatif tidak terstruktur yang memungkinkan
adanya kisaran tanggapan yang mungkin, dan merupakan sarana kreatif yang
menegaskan persepsi konsumen yang mungkin sebaliknya sulit untuk disingkapkan.
Beberapa pemasar lebih menyukai metode kualitatif untuk mengukur opini konsumen
karena tindakan konsumen tidak selalu cocok dengan jawaban mereka terhadap
pertanyaan survei.
Perkakas Mekanis jarang
digunakan dalam riset pemasaran. Sebagai contoh, galvanometers mengukur minat
atau emosi yang timbul setelah melihat iklan tertentu. Sekarang ini teknologi telah
menggantikan catatan harian yang digunakan para peserta dalam survei media.
Audiometer untuk mencatat kapan pesawat televisi dinyalakan dan saluran mana
yang ditonton. Ada juga teknologi Global Positioning System (GPS) dan juga alat – alat elektronik yang
dapat mencatat jumlah program radio yang didengar orang sepanjang hari.
Setelah menentukan
pendekatan dan instrumen riset, periset pemasaran harus merancang rencana
pengambilan sampel yang memerlukan tiga keputusan yaitu siapa, berapa, dan cara
memilih responden yang digunakan dalam kegiatan survei.
Setelah rencana
pengambilan sampel ditentukan, periset pemasaran harus memutuskan bagaimana
cara menghubungi subjek. Apakah melalui surat, telepon, bertatap muka, atau
wawancara online.
3. Mengumpulkan Informasi
Tahap pengumpulan data
umumnya tahap yang paling mahal dan paling sering terjadi kesalahan. Dalam
kasus survei, misalnya, terdapat empat masalah utama yaitu sebagian responden
sedang tidak berada di rumah atau sulit dihubungi, responden menolak, responden
memberikan jawaban bias, dan pewawancara sendiri juga bersikap bias atau tidak
jujur. Seorang pemasar yang cerdas mendapatkan data primer lewat survei online
dari demografik yang sangat didambakan ketika mereka memainkan GAMEhttp://cdncache1-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png.
4. Menganalisis Informasi
Langkah berikutnya
dalam proses riset pemasaran adalah menyaring temuan – temuan yang berguna dari
data yang dikumpulkan. Peneliti membuat tabulasi dan distribusi frekuensinya.
Rata – rata dan ukuran dispersi dihitung untuk variabel – variabel utama.
Peneliti juga akan menerapkan sejumlah teknik statistik dan model keputusan
yang lebih canggih dengan harapan dapat memperoleh temuan tambahan.
5. Menyajikan Hasil Temuan
Sebagai langkah riset
pemasaran yang terakhir, para peneliti menyajikan temuan – temuan mereka.
Peneliti harus menyajikan temuan – temuan mereka yang relevan dengan keputuan
pemasaran utama yang dihadapi manajemen.
6. Mengambil Keputusan
Para manajer yang
mengadakan riset perlu memberi bobot atas buktinya. Mereka tahu bahwa temuan –
temuan itu bisa mengalami berbagai kesesatan. Jika kepercayaan terhadap temuan
itu rendah, mereka dapat memutuskan untuk tidak memperkenalkan hasil temuannya.
Sejumlah organisasi
yang sedang tumbuh menggunakan satu sistem dukungan keputusan pemasaran untuk
membantu para manajer pemasaran mereka mengambil satu keputusan yang lebih
baik. John Little dari MTI mendefinisikan sistem dukungan keputusan pemasaran
sebagai koordinasi kelompok data, sistem, alat, dan teknik dengan perangkat
lunak dan perangkat keras pendukung yang digunakan organisasi untuk
mengumpulkan dan menginterpretasi informasi yang relevan dari lingkungan dan
dunia bisnis serta mengubahnya menjadi basis untuk melakukan tindakan
pemasaran.
2.1.2 Mengatasi Hambatan Penggunaan Riset
Pemasaran
Walaupun riset
pemasaran tumbuh pesat, banyak perusahaan yang masih saja gagal memanfaatkanya
secara memadai atau tepat karena beberapa alaan berikut :
Konsepsi riset Pemasaran yang
sempit.
Banyak manajer
memandang riset pemasaran hanya sebagai operasi pencarian fakta. Mereka sering
menganggap periset pemasaran merancang kuesioner , memilih sampel, melakukan
wawancara, dan melaporkan hasilnya, dan sering secara cermat mendefinisikan
masalah atau alternative keputusan yang dihadapi manajemen. Sebagai akibat,
bila fakta hasil temuan itu ternyata tidak beguna, pendapat manajemen mengenai
keterbatasan manfaat riset pemasaran makin menguat
Periset pemasaran tidak cakap.
Sebagai manajer
memandang riset pemasaran hanya sedikit lebih tinggi daripada kegiatan
administrasi dan menghargainya seprti demikian. Mereka memperkerjakan periset
pemasaran yang agak kurang cakap, serta pelatihan yang lemah dan tidak adanya
kreativitas menyababkan hasil kerja peneliti itu kurang mengesankan. Hasil yang
mengecewakan itu menambah kuat prasangka buruk manajemen terhadap riset
pemasaran.
Manajemen terus-menerus
membayar gaji yang rendah kepada para peneliti pasarnya, sehingga menambah
masalah mendasar itu.
Kurang baik dalam menempatkan
masalah.
Dalam kasus terkenal
saat coca-cola memperkenalkan New Coke setelah dilakukan banyak riset,
kegagalan New Coke terutama disebabkan oleh masalah penetapan riset yang tidak
tepat dari sudut pemasaran. Masalahnya adalah bagaimana perasaan konsumen
tentang Coca-Cola sebagai merek, bukanya cita rasa itu sendiri secara terpisah.
Hasil temuan riset yang terlambat
dan terkadang salah.
Para manajer menginginkan
hasil yang akurat dan konklusif. Mereka mungkin menginginkan hasilnya besok.
Namun, riset pemasaran yang baik perlu waktu dan uang. Para manajer kecewa
apabila riset pemasaran terlalu mahal atau memakan waktu terlalu banyak.
§ Perbedaan kepribadian dan
penyajian.
Perbadaan antara gaya
manajer lini (manajer fungsional) dan periset pemasaran sering menghambat
terciptanya hubungan yang produktif. Laporan periset pemasaran mungkin
dipandang bersifat abstrak,rumit, dan tentative, sementara manajer lini
menginginkan sesuatu yang konkrit , sederhana, dan para periset pemasarn
dimasukan sebagai anggota tim manajemen produk, maka pengaruh mereka atas
strategi pemasaran terus bertambah.
Kegagalan menggunakan
riset pemasaran secara memadai menimbulkan banyak kesalahan yang memalukan,
termasuk kesalahan yang bersejarah seperti STAR WARS.
2.1.3 Mengukur Produktivitas Pemasaran
Satu tugas penting
riset pemasaran adalah menilai efisiensi dan efektivitas aktivitas pemasaran .
Pemasar semakin bertanggung jawab atas investasi mereka dan harus mampu menilai
pengeluaran dan meminta persetujuan dari manajemen senior . dalam survey
Accenture terbaru , 70 persen dari eksekutif pemasaran menyatakan bahwa mereka
tidak menangani pendapatan dari investasi pemasaran mereka. Studi lain
menyingkapkan bahwa 63 persen dari manajemen senior menyatakan tidak puas
dengan sistem pengukuran kinerja pemasaran mereka dan menginkan pemasaran
memasukan perkiraan atas dampak sebelum dan sesudah programpemasaran. Dengan
biaya pemsaran yang sudah tinggi dan terus naik, eksekutif senior lelah melihat
apa yang mereka anggap pemasaran yang boros ,produk baru yang gagal dan
kampanye iklan yang boros,telepon penjualan yang luas, promosi biaya yang tidak
mampu membuang gangguan penjualan.
Riset pemasaran dapat
membantu mengarahkan kebutuhan akan akuntanbilitas yang semakin meningkat ini.
Dua pendekatan yang saling melengkapi untuk mengukur produktivitas pemasaran
adalah :
1. Metric pemasaran untuk menilai efek
pemasaran dan
2. Pembentukan bauran pemasaran untuk
memperkirakan hubungan kausal dan bagaimana kegiatan pemasaran memengaruhi
hasil.
2.1.4. Peramalan Dan
Pengukuran Permintaan
Salah satu alasan utama
melakukan riset pemasaran adalah mengidentifikasi peluang pasar. Setelah riset
selesai, perusahaan harus mengukur dan memperkirakan ukuran, per-tumbuhan dan
potensi laba dari masing-masing peluang pasar. Peramalan penjualan digunakan
oleh departemen keuangan untuk meningkatkan kas yang dibutuhkan untuk investasi
dan operasi; oleh departemen manufaktur untuk menentukan kapasitas dan tingkat
hasil; oleh departemen pembelian untuk mendapatkan jumlah persediaan yang
benar; dan oleh departemen sumberdaya manusia digunakan untuk mempekerjakan
jumlah pekerja yang diperlukan. Terakhir, departemen pemsaran bertanggung jawab
untuk menyiapkan peramalan penjualan. Jika peramalannya cukup jauh dari hasil,
perusahaan akan menghadapi kelebihan atau kekurangan persediaan. Peramalan
penjualan didasarkan pada perkiraan permintaan. Manajer harus mendefinisikan
apa yang mereka maksudkan dengan permintaan pasar.
Ukuran Permintaan Pasar
Perusahaan dapat
menyiapkan hingga 90 jenis perkiraan permintaan yang berbeda untuk enam tingkat
produk, lima tingkat ruang, dan tiga periode waktu yang berbeda. Setiap ukuran
permintaan melayani suatu tujuan tertentu. Perusahaan perlu memperkirakan
permintaan jangka pendek bagi produk tertentu agar dapat melakukan pemesanan
bahan mentah, perencanaan produksi, dan peminjaman uang tunai. Perusahaan dapt
memperkirakan permintaan regional untuk lini produk utamanya guna memutuskan
pakah mereka akan melakukan distribusi regional atau tidak.
Ukuran pasar didasarkan
pada jumlah pembeli yang mungkin ada untuk suatu penawaran pasar. Tetapi ada
banyak cara yang produktif untuk memecah pasar.
Pasar Potensial, adalah kumpulan konsumen yang
memiliki tingkat minat cukup besar terdapat penawaran pasar. Meskipun demikian,
minat konsumen tidak cukup untuk mendefinisikan pasar bagi pemasar kecuali
mereka juga mempunyai penghasilan dan akses yang cukup besar terhadap produk.
Pasar yang tersedia, adalah kumpulan kumpulan
konsumen yang mempunyai minat, penghasilan, dan akses terhadap penawaran
tertentu. Bagi penawaran pasar, perusahaan atau pemerintah munkin membatasi
penjualan untuk kelompok tertentu. Contohnya, suatu negara bagian mungkin
melarang penjualan sepeda motor untuk semua orang yang berusia dibawah 21
tahun. Orang dewasa yang memenuhi syarat membentuk pasar tersedia
berkualifikasi kumpulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan, akses, dan
kualifikasi terhadap penawaran psar tertentu.
Pasar sasaran, adalah
bagian pasar tersedia berkualifikasi yang diputuskan perusahaan untuk dikejar.
Contohnya, perusahaan bisa memutuskan untuk berkonsentrasi pada usaha pemasatan
dan distribusinya pada pantai timur.
Pasar terpenetrasi,
adalah kumpulan konsumen yang membeli produk perusahaan.
Definisi ini adalah
perangkat yang berguna bagi perencanaan pasar. Jika perusahaan tidak puas
dengan penjualannya saat ini, perusahaan dapat mengambil sebuah tindakan.
Perusahaan dapat berusaha menari presentase pembeli yang lebih besar dari pasar
sasarannya. Perusahaan dapat menurunkan kualifikasi pembeli potensial.
Perusahaan dapat memperluas pasar tersediannya dengan membuka distribusi
ditempat lain atau menurunkan harganya. Perusahaan juga dapat mereposisiskan
dirinya sendiri dalam pikiran pelanggannya.
Metode-metode praktis
untuk memperkirakan permintaan pasar saat ini. Eksekutif perusahaan ingin
memperkirakan total potensi pasar, potensi pasar suatu wilayah, dan total
penjualan industri serta pangsa pasar.Total Potensi Pasar (total market
potential) adalah jumlah penjualan maksimum yang mungkin tersedia bagi
perusahaan dalam senbuah industri sepanjang suatu periode di bawah tingkat
usaha pemasaran industri dan kondusi lingkungan tertentu. Cara umum untuk
memperkirakan total potensial pasar adalah mengalikan jumlah pembeli potensial
(berdasarkan rata-rata kuantitas setiap pembelian) , dikalikan harga. Salah
satu variasi metode ini adalah metode rasio-rantai, yang mengalikan jumlah
dasar dengan beberapa presentase penyesuaian.
Potensi Pasar Suatu
wilayah, karena perusahaan harus mengalokasikan anggaran pemasaran mereka
secara optimal pada wilayah-wilayah terbaik mereka, mereka harus memperkirakan
potensi pasarberbagai kota, negara bagian, dan negara. Dua metode utama untuk
menilai potensi pasar suatu wilayah adalah metode pembentukan pasar, yang
terutama digunakan oleh pemasar bisnis, dan metode indeks multifaktor, yang
terutama digunakan oleh pemasar konsumen.
Selain memperkirakan
total potensi dan potensi wilayah, perusahaan harus mengetahui penjualan
industri sebenarnya yang terjadi di pasarnya. Ini berarti perusahaan hasrus
mengidentifikasi pesaing dan memperkirakan penjuanlan mereka.
Asosiasi dagang industri
sering mengumpulkan dan mengumumkan total penjualan industri, meskipun biasanya
tidak menyebutkan penjualan perusahaan individu secara terpisah. Namun, dengan
informasi ini perusahaan dapat mengevaluasi kinerjanya sendiri terhadap
keseluruhan industri.
Cara lain untuk
memperkirakan penjualan adalah membeli laporan dari perusahaan riset pemasaran
yang mengaudit total penjualan dan penjualan merek. Audit ini memungkinkan
perusahaan membandingkan kinerjanya dengan total industri atau dengan pesaing
tertentu untuk melihat pakah perusahaan mendapatkan atau kehilangan pangsanya
baik secara keseluruhan atau beberapa mereknya saja. Karena distributor pada
umumnya tidak memasok informasi tentang seberapa banyak produk pesaing yang
mereka jual, pemasar bisnis hanya sedikit-sedikit mengetahui hasil pangsa pasar
mereka.
Memperkirakan
Permintaan Masa Depan
Suatu perusahaan
biasanya menyiapkan peramalan ekonomi makro lebih dahulu, lalu diikuti dengan
peramalan industri, kemudian peramalan penjualan perusahaan. Semua peramalan
dibuat berdasarkan satu dari tiga basis informasi: apa yang dikatakan orang,
atau apa yang dilakukan orang, atau apa yang telah dilakukan orang. Dengan
menggunakan apa yang dikatakan orang, diperlukan survei tentang pendapat
pembeli atau orang yang dekat dengan pembeli, seperti pendapat waaraniaga atau
pendapat ahli. Membuat peramalan berdasarkan apa yang dilakukan orang berarti
menempatkan produk dalam pasar uji untuk mengukur respon pembeli. Sedangkan
untuk menggunakan apa yang telah dilakukan orang perusahaan menganalisis
catatan perilaku pembeli terkahir atau menggunakan analisis deret waktu atau
analisis permintaan statistik.
Survey Maksud (intens)
pembeli peramalan (forecasting), adalah seni mengantisipasi apa yang mungkin
dilakukan pembeli dalam kondisi tertentu. Survei menanyakan keuangan pribadi
konsumen di saat ini dan di masa depan serta harapan mereka tentang ekonomi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
kesimpulan bahwa riset
pasar dapat dilakukan perusahaan secara sendirian atau menyewa perusahaan lain
untuk melakukannya. Riset pasar yang baik dicirikan oleh metode ilmiah,
kreativitas, metode multi riset, pembangunan model yang akurat, analisis
manfaat – biaya, skeptisisme yang sehat, dan fokus yang etis. Prosesnya sendiri
meliputi pendefinisian masalah dan tujuan riset, pengembangan rencana riset,
pengumpulan dan analisis informasi, penyajian temuan – temuan kepada manajemen,
dan pengambilan keputusan.
Dalam melakukan riset,
perusahaan harus memutuskan menggunakan data primer atau data sekunder,
pendekatan riset, serta instrumen riset yang digunakan. Selain itu diputuskan
juga rencana sampel dan metode kontak. Dalam menganalisis hasil riset, harus
dapat dipastikan pula bahwa perusahaan mencapai penjualan, laba, dan tujuan
lain yang ditetapkan dalam rencana tahunan menggunakan alat utama yaitu
analisis penjualan, analisis pangsa pasar, analisis biaya penjaualan pemasaran,
serta analisis keuangan.
Terdapat dua tipe
permintaan, yaitu permintaan pasar dan juga permintaan perusahaan. Untuk
mengestimasi permintaan terkini, perusahaan berusaha menentukan potensi pasar
total, potensi pasar wilayah, penjualan industri, dan pangsa pasar. Untuk
mengestimasi permintaan di masa depan, perusahaan dapat melakukan survei dan
melakukan uji pasar.
Saran
Penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna perbaikan makalah ini. Sehingga makalah
ini lebih bermanfaat dalam proses belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
https://andyanthon.wordpress.com/2015/03/12/makalah-riset-analisa-pasar-anthon-putra-sila-tambe/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar