KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah
menolong hamba-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu
dan penuh kemudahan, tanpa pertolongan Allah mungkin makalah ini tidak akan
terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat
memahami Makalah ini memuat tentang”PENGERTIAN DAN RUANG
LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN” mengucapkan banyak terimakasih teman-teman yang
telah membantu penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini bermamfaat makalah
ini masih banyak kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca. Terima Kasih,
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Faktor
besar dari keberhasilan perusahaan itu terdapat pada manajemen keuangannya.
Ketika anda dapat memantau penghasilan, biaya dan indikator keuangan lainnya
sesegera mungkin dan akurat, maka anda juga dapat membuat keputusan keuangan
untuk jangka pendek dan jangka panjang secara bijaksana yang membuat perusahaan
dan bisnis anda bertumbuh. Tidak heran jika suatu perusahaan akan segera gulung
tikar jika mereka tidak memiliki seorang manajer keuangan yang handal,
pelaporan biaya yang “kendur”, data pendapatan yang tidak sesuai dengan keadaan
lapangan dan terlebih lagi bila dana yang diperoleh perusahaan dialokasikan
kepada real-asset yang salah.
Manajemen
Keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi – fungsi
keuangan tersebut meliputi bagaimana memperloleh dana (raising fund) dan
bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation fund). Dalam pengalokasian dana
perusahaan tidaklah boleh sembarangan, seorang manajer keungan harus terlebih
dahulu mengusai bidangnya secara matang dikarenakan seorang manajer keuangan
harus dapat mempertanggung-jawabkan keuangan perusahaan yang di dalamnya
terdapat bidang akuntansi yang dimana pelaporan keuangan perusahaan harus
sesuai dengan keadaan di lapangan.
Pembicaraan
tentang keputusan – keputusan dalam bidang keuangan yang dimana meliputi
keputusan investasi, keputusan pembelanjaan dan dan keputusan yang berkaitan
dengan pengelolaan dan penggunaan aktiva secara efisien, haruslah dapat
dikuasai penuh oleh para manajer perusahaan. Sangatlah sulit untuk menghadapi
tantangan dalam mengelola aktiva secara efisien dalam perubahan yang terjadi di
lingkungan, seperti: persaingan antar perusahaan, perekonomian dunia yang tidak
menentu dan juga terhadap perkembangan teknologi yang di era modern ini semakin
pesat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Pengertian Manajemen keuangan.
Pengertian
Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian manajemen yang
hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai yang mengutamakan
aktivitas memperoleh. dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap aktiva.
Beberapa definisi manajemen keuangan diberikan sebagai berikut:
a. Liefman
Usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang
untuk mendapat atau memperoleh aktiva.
b. Suad Husnan
Manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.
c.
Grestenberg
How to bussines are organized or acquire funds, how
they acquire funds, how they use them and how the profits business are
distributed.
d. James Van Horne
Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan,
pendanaan dan perolehan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
e. Bambang Riyanto
Keseluruhan aktifitas perusahaan yang berhubungan
dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan
syarat – syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk mendapatkan dana
tersebut yang seefisien mungkin.
f. Weston dan Copeland
Manajemen keuangan dapat didefinisikan
dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Meskipun tugas dan tanggung
jawabnya berlainan di setiap perusahaan, tugas pokok manajemen keuangan antara
lain meliputi : keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan
pembagian dividen suatu perusahaan.
Manajer keuangan berkepentingan dengan
penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan
pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva-aktiva tersebut.
Untuk membelanjai kebutuhan dana
tersebut, manajer keuangan dapat memenuhinya dari sumber yang berasal dari luar
perusahaan dan dapat juga yang berasal dari dalam perusahaan. Sumber dari luar
perusahaan berasal dari pasar modal, yaitu pertemuan antara pihak membutuhkan
dana dan pihak yang dapat menyediakan dana.
Dana yang berasal dari pasar modal ini
dapat berbentuk hutang (obligasi) atau modal sendiri (saham). Sumber dari dalam
perusahaan berasal dari penyisihan laba perusahaan (laba ditahan), cadangan
maupun depresiasi.
Manajemen keuangan
memiliki peran dalam kehidupan perusahaan ditentukan oleh perkembangan ekonomi
kapitalisme. Pada awal lahirnya kapitalisme sebagai sistem ekonomi pada abad
18, manajemen keuangan hanya membahas topik rugi-laba. Selanjutnya berturut-turut
ia memiliki peranan antara lain sebagai berikut :
Tahun 1900 awal
|
:
Penerbit surat berharga
|
|
Tahun 1930 – 1940
|
: Kebangkrutan, Reorganisasi
|
|
Tahun 1940 – 1950
|
:
Anggaran & Internal Audit
|
|
Tahun 1950
|
–
1970
|
:
Eksternal Perusahaan
|
Tahun 1970
|
–
1980
|
:
Inflasi
|
Tahun 1980
|
–
1990
|
:
Krisis Ekonomi Keuangan
|
Tahun 1990
|
–
sekarang
|
:
Globalisasi
|
Disiplin keuangan
mengalami perkembangan dari disiplin yang deskriptif menjadi semakin analisis
dan teoritis (sumbangan dari ekonom sangat besar). Dari yang lebih menitik
beratkan dari sudut pandang pihak luar menjadi berorientasi pengambilan
keputusan pada Manajemen
Tahun 1920
Capital budgeting dirumuskan. Model ini
menjelaskan perlunya memperhatikan nilai waktu uang sewaktu melakukan
keputusan investasi. Kesulitan dalam penentuan tingkat bunga layak untuk
menghitung present value. Capital budgeting sebagai dasar perkembangan
teori penilaian (valuation).
Tahun 1950
Harry Markowitz merumuskan portfolio
theory, yang kemudian dikembangkan oleh Sharpe, Lintner, Treynor pada tahun
1960-an dengan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Teori dan model
tersebut berguna untuk merumuskan resiko yang relevan untuk investasi
Tahun 1970
Muncul Artbritage Pricing Theory dan
Option Pricing Theory. Teori pertama memberikan alternatif (selain CAPM) untuk
menaksir harga aktiva sedangkan teori kedua menjelaskan bagaimana suatu opsi
(pilihan) ditaksir nilainnya.
Perkembangan manajemen
keuangan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: Kebijakan
Moneter, Kebijakan Pajak, Kondisi Ekonomi, Kondisi Sosial dan Kondisi Politik.
Kebijakan Moneter
berhubungan dengan tingkat suku bunga dan inflasi. Khususnya inflasi mempunyai
dampak langsung terhadap manajemen keuangan, antara lain :
Ø Masalah
akuntasi
Ø Kesulitan
perencanan
Ø Permintaan
terhadap modal
Ø Suku
bunga
Ø Harga
obligasi menurun
Kondisi ekonomi juga
mempunyai dampak langsung terhadap manajemen keuangan, antara lain :
Ø Persaingan
internasional
Ø Keuangan
internasional
Ø Kurs
pertukaran yang berfluktuasi
Ø Marger,
pengambilalihan, dan restrukturisasi
Ø Inovasi
keuangan dan rekayasa keuangan
Jadi Manajemen keuangan
dalam perkembangannya telah berubah :
1. Dari
studi yang bersifat deskriptif menjadi studi yang meliputi analisa dan teori
yang normatif
2. Dari
bidang yang meliputi penggunaan dana dan alokasi dana menjadi manajemen dari
aktiva dan penilaian perusahaan di dalam “pasar” secara keseluruhan
3. Dari
bidang yang menekankan pada analisa extern perusahaan menjadi bidang yang
menekankan pada pengambilan keputusan di dalam perusahaan.
Meliputi semua aktivitas perusahaan yang
bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh
perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana dengan cara yang paling
efisien.
Manajemen Keuangan atau sering disebut pembelanjaan
dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan
usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha
untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
Pembahasan tentang Ruang Lingkup Manajemen keuangan
dapat dibagi sebagai berikut :
Pengertian Manajemen Keuangan
Fungsi Manajemen Keuanga
Tujuan perusahaan
Keputusana keuangan
Untuk lebih jelasnya akan di uraikan satu persatu
dibawah ini.
Pengertian Manajemen Keuangan
Untuk memahami pengertian Manajemen Keuangan lebih
di arahkan pada kegiatan Pembelanjaan perusahaan sehingga dapat dikatakan
Manajemen Keuangan sama dengan Pembelanjaan Perusahaan. Perusahaan dalam
menjalankan bisnis memerlukan aset riil
(real assets) dimana aset riil tersebut berupa Tangible assets :
Aset lancar : Kas, Piutang, Persediaan
Aset tetap :
mesin, pabrik, kantor, kendaraan
Dan dapat berupa aset tidak berwujud (Intangible
assets) : keahlian teknis (technical expertise) merk dagang (trade mark),
patent. Untuk mewujudkan aset riil
tersebut memerlukan modal yang dapat di peroleh bersumber pada
Liability : Utang Dagang, Obligasi, Utang bank
Equity :
Modal setor, Saham, Laba Ditahan
Misalkan seorang pengusaha ingin mendirikan sebuah
mini market maka untuk dapat beroperasional dia harus mendirikan Toko
(bangunan), Peralatan minimarket, peralatan administrasi minimarket yang itu
merupakan aset tetap minimarket.
kemuadian dia juga harus menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari
yang akan dijual (persediaan) serta dana kas untuk membiayai operasional
minimarket yang ini merupakan aset lancar minimarket tersebut. Untuk mewujudkan semua aset riil tersebut
pengusaha itu dapat membelanjainya dengan dana yang bersumber dari modalnya
sendiri (perseorangan) atau bermitra
dengan koleganya untuk membuat persekutuan modal (cv, firma dll) atau dapat
juga mendirikan perseroan terbatas (PT)
untuk mengumpulkan modal dalam bentuk saham.
Pengusaha tersebut juga dapat membelanjai aset-aset riilnya dengan
hutang misalnya melalui pinjaman bank, pinjaman suplier (utang dagang) atau
menerbitkan obligasi jika badan usahanya berbentuk perseroan.
Dari penjelasan di atas dapat di definisikan Manajemen Keuangan atau Pembelanjaan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan serta usaha untuk menggunakan dan
mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
Seorang manajer keuangan tidak hanya
bertugas mencatat, membuat laporan, mengendalikan posisi kas, membayar
tagihan-tagihan dan mencari dana, tetapi lebih
dari itu harus mampu menciptakan
kekayaan perusahaan melalui kegiatan mencari sumber dana dan mengalokasikannya.
Dalam Manajemen keuangan kegiatan mencari sumber
dana dapat di sebut sebagai pembelanjaan Pasif dan kegiatan mengalokasikan dana
disebut sebagai pembelanjaan Aktif.
2. Fungsi
Manajemen Keuangan
Berdasarkan pengertian Manajemen Keuangan di atas
dapat di sebutkan 2 (dua) fungsi Manajemen Keuangan yaitu :
Fungsi Penggunaan Dana (Alokasi)
Fungsi Pendanaan (mencari sumber dana)
Dalam menjalankan fungsi-fungsi tersebut melibatkan
fungsi-fungsi lain (pemasaran, Produksi, Akuntansi dll). Baik fungsi
pengalokasian dan pendanaan didasarkan pada pertimbangan efesiensi dan
efektivitas. Prinsip Efesiensi dalam
pengalokasian dana berorientasi bahwa penggunaan dana pada investasi usaha
diharapkan memberi keuntungan di masa yang akan datang, sedangkan pada fungsi pendanaan bagaimana
perusahaan mencari sumber modal dengan prasyarat dan biaya yang
semurah-murahnya.
3. Tujuan
Perusahaan
Efesiensi dan efektifitas dalam pembelanjaan
perusahaan harus berorientasi pada tujuan perusahaan. Untuk itu perlu merumuskan dengan benar apa
yang menjadi tujuan mendirikan sebuah perusahaan. Dalam beberapa teori disebutkan tujuan
perusahaan adalah mencari keuntungan , pendapat tersebut tidak salah tetapi
belum tepat, karena jika hanya dirumuskan mencari keuntungan (Laba) maka banyak
kekurangan yang terdapat di dalamnya. Tujuan
perusahaan yang hanya mengejar Keuntungan akan mengabaikan faktor waktu dan
ketidakpastian. Jika hanya mengejar
keuntungan tahun ini, perusahaan dapat mengurangi biaya-biaya penelitian dan
pengembangan produk, biaya-biaya pelatihan SDM dll, akibatnya perusahaan
memperoleh keuntungan tetapi untuk tahun-tahun mendatang tidak dapat dipastikan
apakah perusahaan memperoleh keuntungan.
Mengukur kinerja perusahaan dengan keuntungan
saja tidak dapat menggambarkan kinerja yang sesungguhnya,
misalkan ada 2 perusahaan, perusahaan A dengan modal 100 juta menghasilkan
keuntungan 25 juta , perusahaan B dengan modal 80 juta menghasilkan keuntungan
20 juta. Maka return perusahaan A = 25% (25 juta : 100 juta) dan return
perusahaan B = 25% (20 juta : 80 juta), dengan deemikian perusahaan B memiliki
kinerja yang lebih baik karena dengan modal yang lebih kecil menghasilkan
tingkat keuntungan yang sama dengan perusahaan A.
Tujuan perusahaan dalam konteks manajemen
keuangan lebih di arahkan pada
menciptakan kekayaaan perusahaan atau maksimalisasi kekayaan perusahaan. Meningkatkan kekayaaan perusahaan akan
meningkatkan kekayaan pemilik perusahaan. Seorang pengusaha yang membuka Toko
minimarket dengan modal 500 juta berharap nantinya nilai kekayaan usahanya akan
meningkat lebih dari 500 juta setelah beberapa tahun akan datang.
Namun pertanyaannya apakah tujuan perusahaan itu
hanya mensejahterakan pemiliknya saja ?
Perlu di ingat perusahaan melibatkan pihak-pihak lain yang juga berperan
dan berkepentingan terhadap perusahaan. Apalagi jika perusahaan tersebut dengan
skala usaha yang lebih besar maka pihak-pihak lain dalam hal ini disebut
sebagai stakeholders wealth juga perlu disejahterakan terlebih dahulu sebelum
pemiliknya (share holder wealth) disejahterakan. Siapa saja yang disebut sebagai stakeholders
wealth tersebut ? Antara lain sebagai berikut :
Manajemen dan Karyawan sebagai ujung tombak
perusahaan, mereka di sejahterakan dan dibayar
dengan penghasilan yang sesuai dengan pekerjaan dan kualifikasinya
masing-masing. karyawan berkerja dengan
nyaman, tanpa tekanan dan berhak memperoleh promosi karir secara berjenjang
jika memiliki prestasi kinerja yang baik.
Kreditur, sebagai pihak lembaga pemberi pinjaman
berhak mendapatkan keamanan lancarnya kredit yang diberikan dan memperoleh
pendapatan atas kredit yang diberikan (bunga, bagi hasil dll)
Konsumen sebagai pengguna barang /jasa memperoleh
kepuasan yang setimpal atas nilai yang dibayarkan pada produk yang dibeli.
Pemerintah, memperoleh pendapatan pajak atas
keuntungan usaha perusahaan.
Masyarakat turut merasakan kesejahteraan dari
keberadaan perusahaan dalam bentuk pertanggungjawaban sosial perusahaan. Program pertanggung jawaban sosial bisa
berbentuk pendidikan (bea siswa), pengembangan UKM (kredit lunak), bantuan bencana
alam, produk yang ramah lingkungan dll.
Jika para stake holder di atas telah di
sejahterakan, maka klaim terakhir bagi perusahaan adalah mensejahterakan
pemiliknya. Sebuah resiko yang di beban
pemilik perusahaan bahwa pemegang saham memperoleh klaim terakhir dari
keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Begitu juga seandainya perusahaan di likuidasi, maka pembayaran hak didahulukan dulu utntuk membayar
kewajiban-kewajiban perusahaan seperti gaji karyawan yang tertunda, utang-utang
dengan pihak kreditur, utang-utang lainnya baru setelah selesai semua, sisanya
di bagi untuk pemilik saham, sesuai proporsi kepemilikannya.
Namun jika pengeloaan perusahaan dilakukan dengan
baik dan meningkatkan value perusahaan tentunya memberikan pengembalian
(return) bagi para investor yang lebih besar tingkatnya dibanding para stake
holder. Sesuatu yang lumrah karena investor berhadapan dan memiliki resiko yang besar.
Untuk dapat memaksimalkan dan meningkatkan kekayaan
perusahaan sangat ditentukan oleh keputusan-keputusan keuangan Perusahaan.
4. Keputusan
Keuangan
Keputusan keuangan yang tepat berdampak pada value
perusahaan, sebagaimana dijelaskan di atas bahwa keputusan keuangan harus
berorientasi pada tujuan perusahaan yaitu meningkatkan value perusahaan. Ada 3 (tiga) keputusan keuangan yaitu sebagai
berikut :
1. Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer
keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan
dapat mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. Bentuk, macam, dan komposisi dari investasi
dari investasi tersebut akan mempengaruhi dan menunjang tingkat keuntungan di
masa depan. Keuntungan di masa depan
yang diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara
pasti. Oleh karena itu investasi akan
mengandung resiko atau ketidakpastian.
Resiko dan hasil yang diharapkan dari investasi ini akan mempengaruhi
pencapaian tujuan, kebijakan maupun nilai perusahaan
2. Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan
struktur modal. Pada keputusan ini
manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi
dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai
kebutuhan-kebutuhab investasi serta kegiatan usahanya.
3. Keputusan
Dividen
Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan
oleh perusahaan kepada para pemegang saham.
Oleh karena itu dividen ini merupakan bagian penghasilan yang diharapkan
oleh pemegang saham. Keputusan dividen
merupakan keputusan manajemen keuangan untuk menentukan ; deviden tunai, stabilitas deviden, dividen saham (stock
deviden), pemecahan saham (stock split), penarikan kembali saham yang beredar
(repurchase stock), yang semuanya ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran para
pemegang saham.
B.Ruang Lingkup Manajemen Keuangan.
Ruang
Lingkup Manajemen Keuangan terdiri dari:
Keputusan
Pendanaan, meliputi kebijakan manajemen dalam pencarian dana perusahaan,
misalnya kebijakan menerbitkan sejumlah obligasi dan kebijakan hutang jangka
pendek dan panjang perusahaan yang bersumber dari internal maupun eksternal
perusahaan.
Keputusan
Investasi, Kebijakan penanaman modal perusahaan kepada aktiva tetap atau Fixed
Assets seperti gedung, tanah, dan peralatan atau mesin, maupun aktiva finansial
berupa surat-surat berharga misalnya saham dan obligasi atau aktivitas untuk
menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
Keputusan
Pengelolaan Aset, Kebijakan pengelolaan aset yang dimiliki secara efisien untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Pembicaraan
tentang keputusan – keputusan dalam bidang keuangan, yaitu: Keputusan
Investasi, Keputusan pembelanjaan dan kebijaksanaan deviden dengan tujuan
memaksimumkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran para pemegang
saham.
Pelaksanaan
Fungsi – fungsi manajemen keuangan yaitu: penggunaan dana dan memperoleh dana,
lewat keputusan – keputusan investasi, pembelanjaan dan kebijaksanaan deviden
agar nilai perusahaan bisa meningkat.
Meliputi
semua aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan
dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana
dengan cara yang paling efisien.
Manajemen
Keuangan atau sering disebut pembelanjaan dapat diartikan sebagai semua
aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan
dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana
tersebut secara efisien.
Berbagai
macam pengertian pembelanjaan
Pembelanjaan Aktif.
Adalah bagaiman menggunakan dan
mengalokasikan dana yang telah diperoleh tersebut dengan cara yang paling
efisien
Pembelanjaan
Pasif.
Adalah usaha–usaha yang dilakukan
perusahaan untuk memperoleh dana.
Pembelanjaan pasif , dibagi menjadi:
· kuantitatif (jumlah), penentuan besar
atau jumlah modal yang akan dibutuhkan.
· kualitatif (macam), penentuan
jenis/macam modal yang akan digunakan.
Pembelajaan
ditinjau dari sumber dana
1.
Pembelanjaan dari luar (external financing)
a. Pembelanjaan sendiri (equity financing),
dana yang berasal dari pemilik, peserta/pengambil bagian/pemegang saham.
b. Pembelanjaan Asing (debt financing),
dana yang berasal dari kredit bank, asuransi.
2.
Pembelanjaan dari dalam (internal financing)
a. Pembelanjaan intern, penggunaan laba,
penggunaan cadangan untuk digunakan sebagai modal
b. Pembelanjaan intensif, penggunaan
penyusutan aktiva tetap yang masih belum digunakan untuk menganti aktiva yang
lama.
Tujuan
Manajemen Keuangan
Adalah untuk memaksimalkan profit atau
keuntungan dan meminimalkan biaya (expens atau cost) guna mendapatkan suatu
pengambilan keputusan yang maksimum, dalam menjalankan perusahaan kearah
perkembangan dan perusahaan yang berjalan atau survive dan expantion.
Fungsi
manajemen keuangan
Terdiri dari tiga keputusan utama yang
harus ditingkatkan oleh suatu perusahaan yaitu keputusan Investasi, keputusan
Pendanaan dan keputusan Deviden.
Masing-masing keputusan harus berorientasi
pada pencapaian tujuan perusahaan dan kombinasi ketiganya akan memaksimalkan
nilai perusahaan.
¨ Keputusan Investasi
Keputusan
yang diambil oleh manajer keuangan dalam mengalokasikan dana ke dalam
bentuk-bentuk investasi yang akan mendatangkan keuntungan dimasa yang akan
datang.
Keputusan
investasi ini akan tergambar dari aktiva perusahaan, dan mempengaruhi struktur
kekayaan yaitu perbandingan antara current assets dengan fixed assets.
¨ Keputusan Pendanaan
Keputusan Pendanaan ini sering disebut
sebagai kebijakan struktur modal. Pada keputusan ini manajer keuangan dituntut
untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang
ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta
kebutuhan usahanya.
¨ Keputusan Deviden
Deviden merupakan bagian dari keuntungan
suatu perusahaan yang dibayarkan kepada para pemegang saham. Keputusan deviden adalah keputusan manajemen
keuangan dalam menentukan besarnya proporsi dana yang akan disimpan di
perusahaan sebagai laba ditahan untuk pertumbuhan perusahaan. Seperti keputusan
pendanaan, keputusan deviden ini akan mempengaruhi struktur modal maupun
struktur finansial.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari
materi Ruang Lingkup Manajemen Keuangan adalah
- Perkembangan manajemen keuangan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: Kebijakan Moneter, Kebijakan Pajak, Kondisi Ekonomi, Kondisi Sosial dan Kondisi Politik.
- Manajemen Keuangan dalam perkembangannya telah berubah :
Dari studi yang bersifat deskriptif
menjadi studi yang meliputi analisa dan teori yang normatif.
Dari bidang yang meliputi penggunaan
dana dan alokasi dana menjadi manajemen
dari aktiva dan penilaian perusahaan di dalam “pasar” secara keseluruhan.
Dari
bidang yang menekankan pada analisa extern perusahaan menjadi bidang yang
menekankan pada pengambilan keputusan di dalam perusahaan.
- Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
4. Manajer keuangan berkepentingan dengan
penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan
pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva-aktiva tersebut.
5. Fungsi Manajemen Keuangan ada tiga (3)
yaitu :
Investment
Decision (Pembelanjaan Aktif). Financial Decision (Pembelanjaan Pasif).
Deviden
Decision (Keputusan Mengenai Deviden).
6. Tujuan manajemen keuangan (The Main
Objective of Financial Management) adalah memaksimumkan nilai perusahaan atau
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham, bukan memaksimumkan profit. Arti
memaksimumkan profit, berarti mengabaikan tanggung jawab social, mengabaikan
risiko, dan berorientasi jangka pendek.
7. Aktifitas Manajemen Keuangan terdiri
dari: Konsep Modal dan Aktifitas Keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Shapiro, Alan C.Foundation of Multinational
Financial Management. Edisi 4, Hoboken NJ: John Wiley & Sons, 2002
Solnick,
Bruno. “Global Asset Management”. Journal of Portfolio Management 24 (Musim
Panas 1998), 43-51
www.google.com/pengaruh-struktur-aktiva-tingkat-pertumbuhan-perusahaan-ukuran-perusahaan-profitabilitas-dan-cost-equ.htm
Winarni, F dan Sugiyarso G. 2005. Manajemen
Keuangan. Yogyakarta: Media Pressindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar