Segala
puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu dan penuh kemudahan, tanpa pertolongan Allah
mungkin makalah ini tidak akan terselesaikan dengan baik.
Makalah
ini disusun agar pembaca dapat memahami Makalah ini memuat tentang ”MANAJEMEN MODAL KERJA (WORKING CAPITAL MANAGEMENT)” mengucapkan
banyak terimakasih teman-teman yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Semoga
makalah ini bermamfaat makalah ini masih banyak kekurangan, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Terima Kasih,
DAFTAR
ISI
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manajemen kauangan merupakan keseluruhan
aktivitas perusahaan yang brsangkutan dangan usaha mendapatkan dana yang
dierlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat yang paing menguntungkan
beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Modal kerja merupakan salah satu input
penting yang digunakan untuk menghitung nilai tambah ekonomi suatu perusahaan
dan devisi.
Dalam menyusun dan menyempurnakan makalah ini
penysun mencoba untuk menyampaikan bahwa modal kerja memiliki arti penting dalam
pengaturan jasa-jasa monopoli yang di beriakan oleh perusahaan-perusahaan.
sehingga pembaca dapat mengambil manfaat yang terkandung dalam makalah ini.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang penulis rumuskan
adalah:
1.
Apa pengertiam modal kerja?
2.
Bagaimana konsep modal kerja?
3.
Apa saja jenis modal kerja?
4.
Apa saja faktor yang mempengaruhi modal kerja?
C.
Tujuan
Makalah ini kami buat untuk membahas masalah
manajemen modal kerja serta hal-hal yang berkaitan dengannya. Semoga dengan
adanya makalah ini bisa menambah wawasan ilmu pengetahuan kita tentang hal in
TINJAUAN
PUSTAKA
Gitman (2001) menjelaskan bahwa modal kerja
adalah jumlah harta lancar yang merupakan bagian dari investasi yang
bersirkulasi dari satu bentuk ke bentuk yang lain dalam suatu kegiatan bisnis.
Weston dan Brigham (1986) menjelaskan bahwa manjemen modal kerja adalah
investasi perusahaan dalam jangka pendek: kas, surat-surat berharga (efek),
piutang, dan persediaan.
Pengertian modal kerja adalah jumlah kekayaan
atau aktiva lancar, seperti kas atau uang tunai di peti kas dan di bank,
piutang usaha dan persediaan bahan baku, bahan pembantu, dan barang jadi,
ditambah kewajiban atau pasiva lancar, seperti hutang usaha dan pinjaman jangka
pendek. Dengan demikia maka manajemen modal kerja merupakan semua kegiatan
dalam rangka pengelolaan aktiva lancar dan pasiva lancar.
Bambang Riyanto (1995) mengemukakan modal
kerja dapat dibagi menjadi 3 konsep yaitu konsep kuantitatif, kualitatif, dan
fungsional.
1.
Konsep Kuantitatif
Modal kerja menurut konsep kuantitatif
menggambarkan keseluruhan atau jumlah dari aktiva lancar seperti kas,
surat-surat berharga, piutang persediaan atau keseluruhan daripada jumlah
aktiva lancar dimana aktiva lancar ini sekali berputar dan dapat kembali ke
bentuk semula atau dana tersebut dapat bebas lagi dalam waktu yang relatif
pendek atau singkat. Konsep ini biasanya disebut modal kerja bruto (gross
working capital).
Berdasarkan konsep tersebut di atas dapat
disimpulkan, bahwa konsep tersebut hanya menunjukkan jumlah dari modal kerja yang digunakan untuk menjalankan
kegiatan operasi perusahaan sehari-hari yang sifatnya rutin, dengan tidak
mempersoalkan dari mana diperoleh modal kerja tersebut, apakah dari pemilik
hutang jangka panjang ataupun hutang jangka pendek. Modal kerja yang besar
belum tentu menggambarkan batas keamanan atau margin of safety yang baik atau
tingkat keamanan para kreditur jangka pendek yang tinggi. Jumlah modal kerja
yang besar belum tentu menggambarkan likuiditas perusahaan yang baik sekaligus
belum tentu menggambarkan jaminan kelangsungan operasi perusahaan pada periode
berikutnya.
2.
Konsep Kualitatif
Menurut konsep kualitatif modal kerja merupakan
selisih antara aktiva lancar dengan utang lancar. Berdasarkan konsep ini modal
kerja merupakan sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan
untuk membiayai operasi perusahan tanpa menunggu likuiditasnya. Konsep ini
biasa disebut dengan modal kerja neto (net working capital).
Definisi ini bersifat kualitatif karena
menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancar
dan menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta menjamin
kelangsungan operasi di masa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk
memperoleh tambahan jangka pendek dengan jaminan aktiva lancar.
3.
Konsep Fungsional
Modal kerja menurut konsep inimenitik
beratkan pada fungsi dari pada dana dalam menghasilkan dana atau income dari
usaha pokok perusahaan. Setiap dana yang digunakan dlam perusahaan dimaksudkan
untuk menghasilkan pendapatan. Ada dana yang digunakan dalam satu periode
akuntansi tertentu yang menghasilkan pendapatan pada periode tersebut.
Sementara itu, ada pula dan aynag dimaksudkan utuk menghasilkan pada
periode2periode selanjutnya atau dimasa yang akan datang, misalnya bangunan,
mesin-mesin, alat-alat kantor atau aktiva tetap lainnya yang disebut future
income. Jadi modal kerja menurut konsep ini adalah dana digunakan untuk
menghasilkan pendapata pada saat ini sesuai dengan maksud utama didirikannya
perusahaan, diantaranya kas, piutang dagang. Dan lain sebagainya.
Sedangkan efek atau surat berharga dan marjin
laba dari piutang merupakan modal kerja potensial yang akan menjadi modal kerja
bila piutang sudah dibayar dan efek sudah dijual.
Menurut WB. Taylor da Bambang Rianto (1995)
Modal Kerja digolongkan dalam beberapa jenis yaitu
1.
Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang
ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, modal kerja ini terdiri
dari :
a.
Modal kerja primer (Primary Working Capital)
Modal kerja primer merupakan jumlah modal
kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya
atau modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kegiatan usahanya.
b.
modal kerja normal
Modal kerja normal adalah modal kerja
dibutuhkan untuk proses produksi normal.
2.
Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
sesuai dengan perubahan keadaan, modal kerja ini terdiri dari :
a.
Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
disebabkan oleh fluktuasi musim.
b.
Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
c.
Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya
pemogokan buruh, banjir, perobahan keadaan ekonomi yang mendadak).
Modal kerja perusahaan dipengaruhi oleh 4
faktor, yaitu:
a.
Volume Penjualan
Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk
mendukung kegiatan operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan.
b.
Faktor Musim dan Siklus
Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan
oleh faktor musim dan siklus akan
mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
c.
Perubahan dalam teknologi
Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan
berhubungan dengan proses produksi dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan
akan modal kerja
d.
Kebijakan Perusahaan
Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan
juga akan membawa dampak terhadap kebutuhan modal kerja.
Besar Kecilnya Modal Kerja tergantung dari
dua faktor :
1.
Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja
Merupakan keseluruhan atau jumlah dari
periode yang meliputi jangka waktu pemberian kredit beli, lama penyimpanan
bahan mentah di gudang, lamamya proses produksi, lamanya barang di simpan
digudang, jangka waktu penerimaan piutang.
2.
Pengeluaran kas rata-rata setiap hari
Merupakan jml pengeluaran kas rata-rata
setiap hr utk keperluan bahan mentah, bahan pembantu, pembayaran upah buruh,
dan lain-lain.
Modal kerja makin besar jika:
1.
Jumlah pengeluaran kas setiap tetap, periode perputaran lama
2. Periode perputaran tetap, jumlah
pengeluaran kas besar
Modal kerja yang dibahas disini adalah modal
kerja dalam konsep kualitatif, yaitu modal kerja neto (net working capital)
yang merupakan kelebihan antara aktiva lancar di atas utang lancarnya.
Komponen modal kerja mencakup aktiva lancar
dan utang lancar, yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Aktiva
Lancar.
Munawir (2004:14) menyatakan pengertian
aktiva lancar sebagai berikut: Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya
yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai,
dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau
dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal. Yang termasuk aktiva lancar
adalah:
a) Kas
(Cash). Uang tunai dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk membiayai
operasi perusahaan. Uang tunai dan alat pembayaran itu terdiri dari uang logam,
uang kertas, cek, dan lain-lain. Kas merupakan bentuk aktiva yang paling likuid
yang bisa dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban financia
perusahaan, karena sifat likuidnya tersebut
kas memberikan keuntungan yang paling rendah.
b) Investasi
Jangka Pendek (Temporary Investment). Obligasi pemerintah, obligasi perusahaan
indusri, dan surat-surat utang sejenis, dan saham perusahaan lain yang dibeli
untuk dijual kembali dikenal sebagai investasi jangka pendek. Surat-surat
berharga yang dibeli sebagai investasi jangka pendek dari dana-dana yang
sementara belum digunakan, dan bila surat-surat berharga tersebut dapat segera
dijual, maka dapat dianggap sebagai aktiva lancar. Surat-surat berharga
tersebut dimiliki untuk jangka pendek dengan maksud untuk diperjualbelikan
(trading securities). Jenis dari investasi jangka pendek ini adalah efek
(marketable securities).
c) Wesel
Tagih (Notes Receivable). Tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan
dalam suatu promes. Promes tagih adalah promes yang ditandatangani untuk
membayar sejumlah uang dalam waktu tertentu yang akan datang kepada seseorang
atau suatu perusahaan yang tercantum dalam surat perjanjian tersebut (nama
perusahaan yang memegang surat tersebut).
d) Piutang
Dagang (Accounts Receivable). Piutang dagang meliputi keseluruhan tagihan atas
langganan perseorangan yang
timbul karena penjualan
barang
dagangan atau jasa secara kredit. Kebijakan
penjualan kredit sengaja dilakukan untuk memperluas pasar dan memperbesar hasil
penjualan. Dengan kebijakan penjualan kredit ini juga akan menimbulkan resiko
bagi perusahaan akan tidak dapat ditagihnya sebagian atau bahkan mungkin
seluruh dari piutang tersebut.
e) Penghasilan
Yang Akan Masih Diterima (Account Receivable). Penghasilan yang sudah menjadi
hak perusahaan karena telah memberikan jasa-jasanya kepada pihak lain, tetapi
pembayarannya belum diterima sehingga merupakan tagihan.
f) Persediaan
Barang (Inventories). Barang dagangan yang dibeli untuk dijual kembali, yang
masih ada di tangan pada saat penyusunan neraca. Untuk perusahaan industri yang
mengolah bahan dasar menjadi barang jadi, mempunyai tiga persediaan yakni
persediaan bahan dasar atau bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang
jadi.
g) Biaya
Yang dibayar dimuka ( Prepaid Expense). Pengeluaran untuk memperoleh jasa dari
pihak lain, tetapi pengeluaran tersebut belum
menjadi biaya atau jasa dari pihak lain yang belum dinikmati oleh
perusahaan pada periode yang sedang berjalan. Contohnya yaitu biaya sewa yang
dibayar di muka dan biaya iklan yang dibayar di muka.
2. Hutang
Lancar
Munawir (2004:18) mengemukakan pengertian
hutang lancar sebagai berikut: Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah
kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan
dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva
lancer yang dimiliki oleh perusahaan. Hutang lancar merupakan kewajiban
perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi dalam jangka waktu kurang dari
satu tahun, atau utang yang jatuh temponya masuk siklus akuntansi yang sedang
berjalan. Yang termasuk hutang lancar adalah sebagai berikut:
a) Wesel
Bayar (Notes Payable) Wesel bayar adalah promes tertulis dari perusahaan untuk
membayar sejumlah uang atau perintah pihak lain pada tanggal tertentu yang akan
datang yang ditetapkan (utang wesel). Promes dapat diberikan kepada bank ketika
perusahaan meminjam uang atau kepada kreditur untuk pembelian barang dagangan
secara kredit.
b) Hutang
Dagang (Account Payable) Hutang Dagang Adalah semua pinjaman yang timbul karena
pembelian barang-barang dagangan atau jasa secara kredit. Pinjaman tersebut
akan dikembalikan dalam waktu satu tahun atau kurang (jangka waktu operasi
perusahaan yang normal).
c) Penghasilan
Yang Ditangguhkan (Differed Revenue) Penghasilan yang diterima terlebih dahulu
merupakan penghasilan yang sebenarnya yang belum menjadi hak perusahaan. Pihak lain telah menyerahkan
uang terlebih dahulu kepada perusahaan sebelum perusahaan menyerahkan barang
atau jasanya (perusahaan berkewajiban untuk memenuhinya). Penghasilan baru
direalisasi bila jasa-jasa telah dipenuhi atau transaksi penjualan telah
selesai.
d) Hutang
Dividen (Divident Payable) Hutang dividen merupakan bagian laba perusahaan yang
diberikan sebagai deviden kapada pemegang saham, tetapi belum dibayarkan ketika
neraca disusun. Hutang Pajak (Tax Payable) Beban pajak perseroan yang belum
dibayarkan pada waktu neraca disusun.Kewajiban Yang Masih Harus Dipenuhi
(Accrual Payables) Kewajiban yang timbul karena jasa-jasa yang diberikan kepada
perusahaan selama jangka waktu tertentu, tetapi pembayarannya belum
dilakukan.Misalnya: upah, bunga, sewa, pensiun dan lain- lain.
PENUTUP
manajemen modal kerja merupakan semua
kegiatan dalam rangka pengelolaan aktiva lancar dan pasiva lancar.
konsep modal kerja
Konsep Kuantitatif
Konsep Kualitatif
Konsep Fungsional
Jenis Modal Kerja
Modal
Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Modal
Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja
Volume Penjualan
Faktor Musim dan Siklus
Perubahan dalam teknologi
Kebijakan Perusahaan
Penentuan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja
Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja
Pengeluaran kas rata-rata setiap hari
Diharapkan kepada para pembaca dapat
mengetahui, memahami dan menambah wawasan tentang Manajemen modal kerja dan dapat
mengaplikasikannya dalm kehidupan sehari-hari
Bambang Rianto. 1995. Dasar-dasar
pembelajaran perusahaan. Yoyakarta:yayasan badan penerbit gadjah mada
Dahlan siamat. 2004. Manajemen Lembaga
Keuangan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
http://megood5.blogspot.com/2011/02/makalah-mkeuangan.html
Diposkan oleh Siti Masrifah di 15.44
Handayaningrat,
Soewarno. 1983. Pengantar Study Ilmu
Administrasi dan Manajemen.